Mahasiswa Baru UIN Ar-Raniry pada penutupan Pengenalan Budaya Akademik Kemahasiswaan (PBAK) di Lapangan Tugu Darussalam. (Foto: Group HMJ KPI UIN Ar-Raniry) |
WASATHA.COM, BANDA ACEH – Portal gerbang masuk Lapangan
Tugu Darussalam milik tiga perguruan tinggi di daerah tersebut sempat digembok
saat mahasiswa baru Universitas Islam (UIN) Negeri Ar-Raniry Banda Aceh ingin
menggelar seremonial penutupan Pengenalan Budaya Akademik Kemahasiswaan (PBAK)
2019.
Rahmad Ali, Koordinator Lapangan (Korlap) PBAK UIN Ar-Raniry
saat dihubungi wasatha.com pada Rabu (28/8) malam, mengatakan portal masuk Lapangan
Tugu itu digembok dan harus meminta izin kepada pihak Universitas Syiah Kuala
(Unsyiah).
Ia mengatakan, padahal sebelumnya dari panitia PBAK UIN sudah
melayangkan surat pemberitahuan untuk penggunaan lapangan tersebut kepada pihak
Unsyiah.
“Waktu kami datang ke sana (Lapangan Tugu) ternyata
lapangannya itu digembok,” katanya.
BACA: KlarifikasiUnsyiah Terkait Penggunaan Lapangan Tugu Darussalam
BACA: KlarifikasiUnsyiah Terkait Penggunaan Lapangan Tugu Darussalam
Tak terima dengan hal tersebut, para mahasiswa yang ingin
melaksanakan penutupan PBAK itu kemudian membongkar secara paksa gembok tersebut
dan menduduki Lapangan Tugu Darussalam.
Menurut Ali, pihaknya hanya mengirimkan surat pemberitahuan
untuk pemakaian lapangan tersebut, bukan surat permintaan izin dikarenakan
Lapangan Tugu Darussalam merupakan milik bersama dari tiga perguruan tinggi
yakni, UIN Ar-Raniry, STAI Tgk Chik Pante Kulu dan Unsyiah.
“Gimana mau minta izin, sedangkan lapangan itu milik tiga perguruan
tinggi di Darussalam, bukan punya Unsyiah saja,” pungkasnya.