RADIO telah menjadi teman setia setiap keluarga di tanah air, di masa kolonial radio juga yang mengantarkan negeri ini ke alam kemerdekaan. Di saat Indonesia nyaris kehilangan peta kedaulatan, radio Rimba Raya di Aceh mengabarkan ke seluruh dunia bahwa negeri ini masih ada.
Radio Rimba Raya mengudara dan
menyiarkan keberadaan Indonesia ke seluruh dunia dengan menggunakan tiga bahasa
yakni Urdu, Inggris, dan Indonesia yang menyatakan bahwa Indonesia masih utuh.
Siaran ini tersebar ke seluruh dunia pada 23 Agustus hingga 2 Nopember 1949.
Dalam kajian komunikasi radio
berperan sebagai pengirim pesan berisi informasi dalam bentuk sinyal. Teknologi
radio menjadi penyeranta pesan kepada manusia sebelum kehadiran pesawat
televisi. Sebagai salah satu jenis media massa radio berperan menyampaikan
informasi dengan jangkauan yang cukup luas.
Awal mula kemunculan radio
diilhami oleh penemuan gelombang radio oleh Heinrich Hertz, seorang fisikawan
asal Jerman pada tahun 1880 di Karlsruhe Institute of Technology. Herz adalah
ilmuan yang membuktikan eksperiman Maxwell tentang adanya gelombang
elektromagnetik pada tahun 1865.
Teori Maxwell ini dibuktikan oleh Heinrich Hertz dan baru digunakan untuk tujuan praktis oleh insinyur listrik asa Italia Gugliemo Marconi, ia kemudian dikenal sebagai ilmuan pengembang teknologi radio. Pada 12 Desember 1901 Marconi berhasil mengirim transmisi pertama melintasi Samudera Atlantik.
Radio adalah radiasi sinyal
elektromagnetik yang merambat melalui atmosfer dan atau ruang hampa. Radiasi tersebut terbentuk ketika objek
bermuatan listrik dari gelombang carrier dimodulasi dengan gelombang audio pada
frekuensi gelombang radio pada suatu spektrum elektromagnetik
Radio sebagai media massa
berkembang di beberapa negara. Diawali di Amerika Serikat (AS) dengan
pengembangan penemuan Marconi oleh Dr. Lee De Forest pada tahun 1906, karena
itu pula ia dijuluki “The Father of Radio”.
Sejak saat itu radio di AS mulai
mengalami perkembangan yang pesat. Pada bulan Maret 1923 telah berdiri 556
stasiun radio. Baru pada tahun 1926 berdirilah NBC (National Broadcasting
Radio) sebagai badan siaran radio yang luas dan besar, lalu muncul pesaingnya
yaitu CBS (Columbia Broadcast System).
Radio terus berkembang di beberapa
negara seperti Inggris, Perancis, Uni Sovyet, Jepang dan RRC. Selain mengalami
perkembangan, radio juga telah memasuki tahap penyempurnaan. Prof. E H Amstrong
dari Universitas Columbia pada tahun 1933 memperkenalkan sistem Frequency
Modulation (FM) sebagai penyempurnaan dari Amplitudo Modulation (AM).
Radio memiliki beberapa
keunggulan di mana dapat diakses secara mudah, tidak diperlukan keterampilan
khusus dari khalayak yang ingin dituju seperti ketrampilan membaca karena radio
merupakan media imajinatif. Selain itu masyarakat dapat mendapatkan informasi
dengan cepat dari radio dengan biaya murah.
Keunggulan lain dari radio adalah
sifatnya yang santai, karena sifatnya auditori (untuk didengarkan), lebih mudah
orang menyampaikan pesan dalam bentuk acara yang menarik. Dalam hal ini musik
memegang peranan yang sangat penting karena pesan disampaikan diantara musik.
Tentu, radio juga memiliki kekurangan di antaranya media massa ini tidak bisa dilihat sehingga merupakan media sekilas/selintas (hanya sekali didengar dan tidak bisa diulang). Selain itu tidak semua hal bisa diinformasikan melalui radio dan karena sifatnya yang satu arah maka tidak teridentifikasi siapa yang mendapatkan atau menerima info atau pesan yang disampaikan.
Meski demikian, perkembangan
teknologi internet yang semakin canggih saat ini, kekurangan yang dimiliki
radio perlahan teratasi. Saat ini banyak stasion radio yang dapat didengar ulang
dan dapat dilihat secara langsung dengan konsep multimedia yang menggabungkan
beragam saluran media termasuk pemanfaatan sosial media.
Saat ini, seorang penyiar di
studio dapat mempertontonkan aksi siarannya dengan menayangkannya melalui
chanel youtube dan aplikasi siara langsung lainnya yang banyak disediakan
sejumlah platform sosial media.
Radio terus beradaptasi dengan
inovasi teknologi media yang berkembang, salah satunya penggunaan radio
internet. Peningkatan jumlah pengguna internet terutama melalui perangkat
seluler ternyata turut merubah perilaku masyarakat dalam menikmati hiburan,
salah satunya mendengarkan musik di radio
Radio internet memungkinkan
penyuguhan konten visual di radio internet, kombinasi audio, video, gambar,
teks, dan media sosial telah memanjakan pendengar radio menjadi lebih
interaktif. Kemajuan ini telah mengantar siaran radio berbasis internet dapat
menjangkau banyak wilayah lain.
Untuk dapat menikmati radio
streaming, pengguna cukup memanfaatkan fasilitas player yang terdapat pada web
resminya. Pengguna juga bisa menggunakan webcast seperti winamp, windows media
player, iTunes, dan sebagainya untuk mengakses radio streaming.
Selain radio internet, saat ini juga terdapat tren radio satelit yang juga berkembang berupa radio digital. Radio satelit dapat menerima sinyal dari satelit komunikasi mencakup wilayah geografis yang lebih luas dari sinyal radio biasa. Radio ini juga dapat digunakan pada area di mana terdapat garis pandang antara antena dan satelit dengan syarat tak ada rintangan besar seperti terowongan atau gedung di antaranya.
Sejarah Radio di Indonesia
Di Indonesia sejarah radio bermula dengan kehadiran RRI atau Radio Republik Indonesia. RRI didirikan di tahun 1945 oleh para tokoh perjuangan yang juga aktif mengembangkan stasiun radio di zaman penjajahan Jepang. Abdulrahman Saleh adalah pemimpin umum RRI yang pertama pada saat itu.
Meski begitu, stasiun pertama di
Indonesia bukanlah RRI, melainkan BRV atau Bataviase Radio Vereniging di
Batavia (Jakarta). Kehadiran stasiun radio ini juga menjadi sejarah kota
jakarta. Stasiun ini dibangun pada 1925.
Di zaman penjajahan Belanda,
banyak pula stasiun radio swasta yang hadir saat itu. Beberapa stasiun radio
swasta yang cukup populer adalah NIROM di Jakarta, MAVRO di Jogja, EMRO di
Madiun, SRV di Solo, Radio Semarang di Semarang, VORO di Bandung, CIRVO di
Surabaya dan lainnya. []