WASATHA.COM, BANDA ACEH - Sekretaris Daerah (Sekda)
Aceh, dr Taqwallah M.Kes sebarkan sebanyak 111 dokter intership untuk mengabdi
di delapan kabupaten dan kota. Para dokter intership itu diserahterimakan
oleh Sekretaris Daerah Aceh, dr. Taqwallah kepada Kepala Dinas Kesehatan
masing-masing daerah, di Ruang Serbaguna Setda Aceh, Selasa (8/10).
Sekda berpesan agar mereka mengabdi dengan
baik selama bertugas di Aceh. "Tugas Anda adalah tugas mulia. Orang
berkepentingan dengan Anda. Berikan pelayanan yang terbaik untuk pasien
Anda," kata Taqwallah.
Taqwallah mengatakan, ada beberapa titik
pantau kesehatan masyarakat yang harus dipenuhi oleh para dokter intership
tersebut. Di antaranya adalah memantau dan mendata setiap ibu hamil untuk
kemudian diberikan buku KIA. Ibu hamil juga diharuskan untuk mengkonsumsi
tablet tambah darah saat hamil. "Ibu hamil harus diperiksa minimal 4
kali hingga melahirkan," kata Sekda.
Saat akan melahirkan, ibu hamil harus
didampingi dan statusnya dipastikan, apa akan melahirkan secara normal atau pun
masuk dalam kelompok resti. Jika ibu hamil masuk kelompok resti, tenaga
kesehatan harus merujuknya ke fasilitas kesehatan yang lebih tinggi untuk
tertangani dokter ahli.
Selanjutnya pemantauan saat bayi lahir.
Petugas harus memastikan agar bayi mendapatkan IMD dan ASi ekslusif begitu
lahir.
"Jika anak mendapatkan ASI pertama
itu, biasanya akan terhindar dari penyakit infeksi sampai usia 3 bulan
pertama," kata Sekda Taqwallah.
Bagi ibu pasca melahirkan haruslah
diberikan pemahaman agar memberikan ASI bagi bayi hingga usia 24 bulan serta
memastikan anak mendapatkan imunisasi dasar. "Itu semua disebut
sebagai masa 1.000 hari pertama kehidupan. Jika kita bisa melakukan itu, insya
Allah anak akan terhindar dari stunting," kata Sekda Taqwallah.
Taqwallah menyebutkan, tantangan dokter
sekarang ini adalah memberikan pemahaman bagi masyarakat yang saat ini mulai
tidak mau lagi membawa anak untuk imunisasi. Untuk itu, mereka diminta
mempelajari budaya hingga cara-cara pendekatan pada masyarakat sehingga
tantangan itu bisa dilewati.
Sebanyak 111 dokter intership itu akan
bertugas di Aceh Utara (21 orang), 8 orang di Aceh Timur, 5 Orang di Bener
Meriah dan 21 orang di Aceh Tamiang. Selanjutnya adalah 13 orang ditempatkan di
Kota Subulussalam, 21 orang di Kabupaten Bireun, 5 di Aceh Jaya dan 17 orang
akan bertugas di Aceh Tengah.
Para dokter Intership ini akan bertugas
selama satu tahun penuh. Selama delapan bulan di Rumah Sakit Umum Daerah dan dilanjutkan
pengabdian empat bulan di Puskesmas.[]