Iklan

Iklan

Myanmar Tanam Ranjau Darat di Daerah Perbatasan

9/07/17, 10:20 WIB Last Updated 2017-09-07T03:21:43Z

[FOTO : Seorang pengungsi Rohingya mendekati perbatasan Myanmar-Bangladesh yang dipagari kawat berduri | REUTERS] 

WASATHA.COM – Myanmar telah menanam ranjau darat di bagian perbatasan dengan Banglasdesh selama tiga hari terakhir, kata dua sumber di Dhaka, Bangladesh. Hal itu diduga bertujuan untuk mencegah kembalinya Muslim Rohingya yang melarikan diri dari kekerasan militer Myanmar.

Kedua narasumber yang menolak disebutkan identitasnya itu mengatakan, pemerintahnya pada rabu (06/09) secara resmi mengajukan protes dan menentang peletakan ranjau darat yang begitu dekat dengan perbatasan.


Sebuah tindakan keras tentara dipicu serangan pada 25 Agustus oleh gerilyawan Rohingya terhadap pasukan keamanan Myanmar telah menewaskan sedikitnya 400 orang dan eksodus sekitar 125 ribu muslim Rohingya ke Bangladesh, yang menyebabkan terjadinya krisis kemanusiaan besar.

“Myanmar menempatkan ranjau darat di wilayah merekan sepanjang kawat berduri, diantara serangkaian pilar perbatasan,” kata salah satu sumber, seperti dilansir Republika.co.id.

Kedua sumber tersebut mengatakan bahwa Bangladesh mengetahui tentang ranjau darat yang di pasang Myanmar melalui bukti foto dan informan.


“Pasukan kami telah melihat tiga sampai empat kelompok yang berkerja dekat pagar kawat berduri, mamasukkan sesuatu ke dalam tanah,” ujar salah satu sumber,” ujar salah satu sumber. “kami kemudian mengkonfirmasinya dengan informan bahwa mereka telah menanam ranjau darat,” tegasnya.

Kedua Ssumber tersebut tidak menjelaskan apakah kelompok tersebut berseragam, namun mereka menambahkan bahwa mereka yakin mereka bukan gerilyawan Rohingya.

Manzurul Hassan Khan, seorang petugas penjaga perbatasan Bangladesh, mengatakan kepada Reuters bahwa dua ledakan terdengar pada Selasa di sisi perbatasan Myanmar, setelah dua ledakan juga terjadi pada Senin yang memicu spekulasi bahwa pasukan Myanmar telah menanam ranjau darat.

“Pada Selasa, seorang anak laki-laki kehilangan kaki kirinya akibat ledakan di dekat persimpangan perbatasan sebelum akhirnya ia dibawa ke Bangladesh untuk perawatan, sementara anak laki-laki lain menderita luka ringan,” kata Khan. Ia menambahkan bahwa ledakan tersebut kemungkinan bisa terjadi akibat ledakan ranjau.

Seorang pengungsi Rohingya yang pergi ke tempat ledakan pada hari Senin, merekam apa yang tampak seperti ranjau darat,  sebuah cakram logam berdiameter sekitar 10 centimeter yang sebagiannya terkubur di lumpur. Pengungsi tersebut yakin ada dua perangkat lain yang terkubur di tanah.


Dua pengungsi lainnya juga mengatakan kepada Reuters bahwa mereka melihat anggota tentara Myanmar di lokasi tersebut dalam waktu dekat sebelum ledakan di hari Senin, yang terjadi sekitar pukul 14.25 waktu setempat.

Reuters tidak mampu segera memverifikasi bahwa perangkat yang ditanam adalah ranjau darat dan penanamannya berkaitan dengan tentara Myanmar. Tentara Myanmar belum berkomentar mengenai ledakan di dekat perbatasan. Zaw Htay, juru bicara pemimpin nasional Myanmar, Aung San Suu Kyi, tidak segera memberikan komentar.

Pada Senin, ia mengatakan bahwa klarifikasi dari Reuters diperlukan untuk menentukan "di mana bom meledak, siapa yang bisa pergi ke sana dan siapa yang menanam ranjau darat itu? Siapa yang bisa memastikan bahwa ranjau tersebut tidak diletakkan oleh teroris?". 
Komentar
Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE. #JernihBerkomentar
  • Myanmar Tanam Ranjau Darat di Daerah Perbatasan

Terkini

Topik Populer

Iklan