Iklan

Iklan

PBB : Pengungsi Rohingya Alami Kelaparan dan Trauma

9/07/17, 09:36 WIB Last Updated 2017-09-07T02:36:34Z

[FOTO : Muslim Rohingya melewati pematang sawah yang berlumpur | REUTERS] 

WASATHA.COM – Seorang pejabat Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengatakan bahwa, sebanyak 300.000 Muslim Rohingya melarikan diri ke Bangladesh karena kekerasan yang dilakukan Militer Myanmar. Dikhawatirkan ini akan menimbulkan kekurangan dana untuk memenuhi persediaan makanan darurat untuk para pengungsi.

Diberitakan Republika.co.id, menurut perkiraan yang di keluarkan pekerja PBB di wilayah perbatasan Bangladesh, Cox’s Bazar, kedatangan para pengungsi baru terjadi sejak pertumpahan darah yang dimulai 12 hari lalu, sudah mencapai 146.000.


Jumlah pengungsi sulit dipastikan karena kekerasan tersebut masih berlangsung, Muslim Rohingya masih melarikan dari operasi militer Myanmar. Namun, pejabat PBB telah memperkirakan kenaikann jumlah pengungsi.

“Pejabat PBB telah menaikkan perkiraan jumlah pengungsi dari 120.000 menjadi 300.000,” ujar Dipayan Bhattacharyya selaku Juru Bicara World Food Programme untuk Bangladesh.


"Mereka mengalami kekurangan nutrisi, mereka telah terputus dari makanan biasa selama mungkin lebih dari sebulan. Mereka jelas terlihat lapar dan trauma,” kata Bhattacharyya.

Bhattacharyya menambahkan, pengungsi baru banyak yang sakit dan terluka dan masih banyak yang tidak memiliki tempat perlindungan. Lembaga berlomba menyediakan air bersih, sanitasi dan makanan. Para pengungsi sekarang tiba dengan kapal dan melintasi perbatasan darat melalui berbagai titik.



Kekerasan terbaru terjadi saat gerilyawan Rohingya menyerang puluhan pos polisi dan sebuah pangkalan militer. Bentrokan berikutnya dan serangan balik militer Myanmar menewaskan sedikitnya 400 orang dan memicu etnis Rohingya meninggakan daerah mereka menuju Bangladesh.
Komentar
Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE. #JernihBerkomentar
  • PBB : Pengungsi Rohingya Alami Kelaparan dan Trauma

Terkini

Topik Populer

Iklan