Foto:Google
Sedekah merupakan hal yang tak
terlepaskan dari setiap umat Islam. Dengan bersedekahlah kita bisa membersihkan
daripada penyakit hati dan rasa ria.
Perkataan yang baik dan pemberian
maaf lebih baik daripada sedekah yang diiringi dengan sesuatu yang menyakitkan
perasaan di penerima. Allah SWT berfirman dalam Al-Quran,
“Perkataan yang baik dan pemberian
maaf lebih daripada sedekah yang diiringi tindakan yang menyakiti. Allah
Mahakaya, Maha Penyantun”. (Al-Baqarah:263)
Perumpamaan orang-orang yang
menafkahkan harta mereka di jalan Allah SWT adalah seperti sebutir benih yang
ditanam di tanah dan menumbuhkan 7 butir. Pada setiap bulir terdapat 100 benih.
Allah SWT mengisyaratkan pahala dan ukuran balasan orang-orang yang menafkahkan
harta mereka dengan hal tersebut. Pahala ini berlipat ganda hingga 700 kali
lipat.
Akan tetapi tidak hanya terbatas
sampai jumlah tersebut, jika Allah berkehendak, Allah akan melipatgandakannya
sesuai kadar keikhlasan orang yang bersedekah tersebut. Kebaikan Allah SWT
lebih luas dari sekedar melipatgandakan pahala tersebut.
Agama Islam merupakan agama yang
menjaga kemuliaan setiap orang dengan sangat sempurna, selagi orang tersebut
menjaga aturan-aturan dan etika-etika agama. Ajuran untuk bersedekah dan
berinfak bukan berarti merendahkan orang miskin. Bahkan dalam sebuah hadist
Rasulullah saw.bersabda,
“ Tidaklah orang yang memberi
lantaran punya harta itu lebih baik pahalanya
daripada orang yang menerima lantaran membutuhkan”.
Diriwayatkan juga beliau pernah
bersabda bahwa sedekah telah diterima oleh Allah terlebih dahulu sebelum
diterima oleh orang miskin. Sebab, manfaat yang dirasakan oleh orang yang
diberi sedekah hanya sebatas manfaat fisik semata, yaitu tidak lebih dari
sekedar mengobati rasa lapar. Namun untuk orang
yang bersedekah, sedekah tersebut berguna bagi kebaikannya selama di
dunia dan kelah di akhirat. (Eva Hazmaini)