Iklan

Iklan

Syirik Kepada Allah, Itu Dosa Paling Besar

11/19/22, 23:11 WIB Last Updated 2022-11-19T16:25:05Z



 

“Maukah kalian aku beritakan tentang dosa paling besar (tiga kali)?” Mereka menjawab, “Mau Wahai Rasulullah,” Rasulullah bersabda, “Menyekutukan Allah dan durhaka kepada kedua orang tua.”  Rasululllah tadinya bersandar lalu duduk tegak dan bersabda, “Ketahuilah, dan ucapan palsu, ketahuilah pula, persaksian palsu.” Rasulullah terus mengulang-ulang hingga kami berkomentar, “Seandainya saja beliau diam.” 




IMAM Adz-Dzahabi dalam kitab al-Kabair, menempatkan dosa yang paling besar adalah syirik kepada Allah. Beliau menempatkan pada urutan pertama.


Dalam Alquran, Allah SWT menyatakan, tidak akan mengampuni jika Dia disetarakan dengan makhluk ciptaannya. 


''Sesungguhnya, Allah tidak mengampuni jika Dia disekutukan dan Dia mengampuni dosa selain itu bagi siapa saja yang dikehendaki-Nya.'' (Annisaa' [4]: 48, 116). 


Adz-Dzahabi membagi jenis syirik ini pada dua hal, yakni syirku al-akbar (syirik besar) dan syirku al-ashghar (syirik kecil). Menurut Adz-Dzahabi, yang termasuk syirik besar adalah menyekutukan Allah dengan segala sesuatu, termasuk dengan menyamakannya dengan makhluk ciptaan-Nya. Tempat orang yang melakukan perbuatan ini adalah neraka.


Sedangkan, yang termasuk dalam kategori syirik kecil, jelas Adz-Dzahabi, adalah riya, sebagaimana ditegaskan Allah SWT dalam Alquran. ''Barang siapa mengharap perjumpaan dengan Tuhan-nya, hendaknya ia mengerjakan amal yang salih dan janganlah ia mempersekutukan seorang pun dalam beribadah kepada Tuhan-nya.'' (QS Alkahfi [18]: 110).


Dalam hadis Nabi SAW, juga disebutkan, ''Menjauhlah kalian dari syirik kecil, yakni riya.''


Mengutip pendapat Fudhail bin 'Iyadh, Adz-Dzahabi menjelaskan, berbuat sesuatu dengan tujuan untuk dipamerkan kepada orang lain termasuk perbuatan syirik.


Syirik ialah engkau menjadikan suatu tandingan bagi Allah, sedangkan Allah yang menciptakanmu. Demikian juga seperti engkau menyebah Allah seiring dengan menyembah yang lain seperti batu, manusia, matahari, bulan, nabi, syeikh, jin, bintang, malaikat atau lain-lain.


Allah berfirman: 

“Sesungguhnya Allah tidak akan mengampunkan dosa syirik mempersekutukan-Nya (dengan sesuatu apajua), dan akan mengampunkan dosa yang lain daripada itu bagi sesiapa yang dikehendaki-Nya (menurut aturan SyariatNya.” (Al-Nisā’: 48)


Allah juga berfirman: “Bahawasanya sesiapa yang mempersekutukan Allah dengan sesuatu yang lain, maka sesungguhnya Allah haramkan kepadanya syurga, dan tempat kembalinya ialah neraka;” (Al-Mā’idah: 72)


Dan Allah juga berfirman: “Sesungguhnya perbuatan syirik itu adalah satu kezaliman yang besar". (Luqmān: 13)


Ayat-ayat mengenai dosa besar bagi syirik ini sangat banyak. Justeru itu, sesiapa yang membuat syirik kepada Allah lalu mati sebagai seorang pelaku syirik, maka dia telah menjadi sebahagian daripada ahli neraka secara pasti. Seperti itu juga sesiapa yang  beriman kepada Allah lalu mati sebagai seorang mukmin maka dia akan tergolong sebahagian daripada penghuni syurga sekalipun terlebih dahulu diazab.


Dalam shahih bukhari, disebutkan bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda, “Maukah kalian aku beritakan tentang dosa paling besar (tiga kali)?” Mereka menjawab, “Mau Wahai Rasulullah,” Rasulullah bersabda, “Menyekutukan Allah dan durhaka kepada kedua orang tua.”  Rasululllah tadinya bersandar lalu duduk tegak dan bersabda, “Ketahuilah, dan ucapan palsu, ketahuilah pula, persaksian palsu.” Rasulullah terus mengulang-ulang hingga kami berkomentar, “Seandainya saja beliau diam.” (Muttafaqun ‘alaihi).


Juga sabda Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam: “Jauhilah oleh kalian tujuh dosa yang membinasakan.” Yang diantaranya adalah syirik terhadap Allah. Rasulullah juga bersabda, “Barangsiapa yang mengganti agamanya maka bunuhlah ia.” (HR. Ahmad dan Bukhari)


“Barangsiapa mengharapkan tuhannya maka berbuatlah amal shalih dan tidaklah ia menyekutukan tuhannya dengan sesuatu dala ibadah kepada-Nya.” (Al-Kahfi: 110). [*/ardan]


Komentar
Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE. #JernihBerkomentar
  • Syirik Kepada Allah, Itu Dosa Paling Besar

Terkini

Topik Populer

Iklan