Iklan

Iklan

Konflik Satwa Liar di Aceh Masih Tinggi

12/21/20, 20:21 WIB Last Updated 2020-12-21T13:21:18Z

Wasatha.com, Banda Aceh - Penghujung akhir tahun 2020, konflik satwa liar di Aceh masih cukup tinggi. Ada 180 kasus konflik satwa yang tercatat dari tiga habitat satwa yang terancam punah. Konflik gajah menduduki posisi tertinggi diantara kasus-kasus lainnya yaitu 102 kasus, kemudian ada konflik harimau dengan 35 kasus dan orangutan  40 kasus.

 

Data itu diperoleh dari Konferensi Pers Penanganan Tindak Pidana Tumbuhan dan Satwa Liar yang Dilindungi di Provinsi Aceh 2020, yang diselenggarakan oleh Forum Jurnalis Lingkungan (FJL ) Aceh dan didukung oleh Tropical Forest Conservation Action (TFCA) Sumatera dan Lembaga Suar  Galang Keadilan di Aula BKSDA Aceh, Senin (21/12/2020).

 

Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh, Agus Arianto mengatakan bahwa konflik gajah disebabkan oleh Kebanyakan kawanan gajah itu mencari makan di luar kawasan konservasi.

 

 "Sekitar 85 persen gajah ini sudah tidak berada di kawasan konservasi lagi," kata Agus.

 

Sepanjangan tahun 2020, kematian gajah liar mencapai sebanyak 10 kali dengan rincian, Aceh Jaya 6 ekor gajah mati dan 5 diantaranya sudah menjadi tulang belulang, Aceh Timur 2 ekor yang berjenis kelamin betina dan Pidie dengan 2 kali kematian gajah.

 

Penyebab kematiannya sejak 2016 hingga Desember 2020, 57%  diakibatkan oleh konflik antara gajah dan manusia,  10% Karena perburuan dan 33% mati alami.

 

“Angka konflik satwa dilapangan sangat tinggi dan data tahun 2020 tidak jauh beda dengan data tahun 2019 dan potensi konflik gajah tertinggi itu ada di musim penghujan.” Ungkap Agus.

 

Untuk Harimau konflik dengan manusia terjadi sangat tinggi di Aceh Selatan, Subulussalam dan Tamiang. Kemudian konflik orang hutan dari tahun 2017-2020 yaitu masuk keperkebunan masyarakat.

 

Terkait Tindak lanjut,  Wakil Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Aceh, AKBP Hairajadi, mengatakan bahwa pihak kepolisian juga terbentur dengan anggaran pastinya. Saat ini Gubernur juga sudah  membentuk tim terpadu untuk perlindungan satwa ini. Dan Kapolda Aceh juga sudah menegaskan untuk menindak tegas pelaku kejahatan terhadap satwa dilindungi.

 

"Semoga ini bisa menjadi efekjera bagi para pelaku agar kedepannya tidak lagi bermain-main dengan masalah perlindungan satwa dan perusakan alam," pungkasnya. []

 

 

 

Komentar
Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE. #JernihBerkomentar
  • Konflik Satwa Liar di Aceh Masih Tinggi

Terkini

Topik Populer

Iklan