Rizkan |
WASATHA.COM - Harga kopi yang turun drastis membuat petani kecil datarang tinggi Gayo terkena imbasnya. Pemerintah hingga saat ini belum melakukan langkah-langkah yang dapat mengembalikan harga kopi kembali normal.
"Pemerintah sampai saat ini belum angkat bicara tentang penanganan jatuhnya harga kopi sejak dari November 2019 sampai pengujung April 2020. Dampak dari krisis harga kopi ini petani-petani kecil menjadi korban yang paling dirugikan dan tauke-tauke kopi," kata Rizkan, mahasiswa asal Gayo yang saat ini sedang menempuh pendidikan di Instanbul University, Turki.
Ia mengatakan, saat ini masyarakat mengalami kesulitan, kalau pun beralih ke sektor lain tentu akan sulit dan memerlukan waktu lagi sementara untuk kebutuhan sehari-hari belum terpenuhi.
Ia menilai, Pemerintah beralasan penurunan harga kopi dipicu karena kandungan glisofat pada kopi (pestisida), produksi melimpah, kontrak pembelian dunia rendah, dan pandemi virus corona sampai ekspor kopi tertahan dan para pembeli dari luar negeri, ini hanyalah alasan klasik.
Semenntara kara Rizkan, lima tahun terakhir konsumsi kopi meningkat. Data International Coffee Organization ( ICO) Yang dihimpun oleh Agency Pronline B2press yang meneliti negara-negara konsumsi kopi menunjukan peningkatan.
Salah satu megara bagian Eropa mengalami peningkatan konsumsi kopi sampai 13.2 % adalah Turki. Artinya permintaan kopi meningkat dari Negara produsen, logikanya jika permintaan meningkat terhadap penawaran maka harga kopi tentu akan jadi lebih mahal.
Menurut Rizkan, lemahnya koordinasi pemerintah dalam menjaga stabilitas harga kopi telah merontokan harga jual kopi saat ini.
"Seharusnya pemerintah memiliki rencana ekspor yang lebih baik agar stabilitas harga kopi tetap terjaga bukan malah hanya menikmati rasanya saja. Mirisnya lagi pemerintah mungkin terlalu menutup diri sehingga masyarakat mengkritik pun jadi tak tau kemana,"katanya.
Ia berharap, pemerintah dapat memperbaiki koordinasi dalam menjaga harga komoditi unggulan ini Demi menjaga perekonomian masyarakat dapat menjadi lebih baik. Kemakmuran masyarakat harus diutamakan. []