Oleh: Jus Aida dan Harri Santoso
WASATHA.COM- Dunia saat ini tengah diguncang dengan maraknya virus baru yang bernama Covid-19 (corona), penyakit yang di sebabkan covid-19 adalah penyakit yang baru saja di temukan pada akhir Desember 2019 dan belum pernah sama sekali menyerang makhluk hidup sebelumnya di dunia (World Health Organization, 2019).
Awal mula munculnya virus ini datangnya dari kota Wuhan, Provinsi Hubei, China. Wabah virus ini menyebar sangat cepat hingga tidak ada satupun Negara yang dapat memastikan terhindar dari wabah covid-19.
Hampir di setiap benua terdapat Negara yang terjangkit virus corona seperti Asia, Eropa, Australia, Afrika dan Amerika.
Penyakit virus corona ditandai dengan gejala umum seperti demam, merasa mudah lelah dan batuk kering tetapi sebagian ada yang mengalami filex, sakit tenggorokan hidung tersumbat atau diare.
Penderitanya ada yang menunjukkan gejala ringan seperti flu biasa. Kebanyakan orang yang terjangkit covid-19 adalah orang yang sudah lansia, dikarenakan imun tubuh yang kurang baik dan penyakit di dalam tubuhpun sudah terkomplikasi bersama dengan penyakit-penyakit lain yang di derita lansia. Tidak jarang pula orang-orang dewasa juga terserang penyakit covid-19.
Pada Jum’at (24/04/2020) pemerintah Indonesia mengumumkan jumlah pasien yang terjangkit positif corona ialah 7.775 kasus, sedangkan yang berhasil disembuhkan sekitar 960 jiwa, dan yang meninggal tercatat sebanyak 647 jiwa.
Kasus saat ini semakin bertambah jumlahnya dari 5 hari yang telah lalu yaitu sekitar 6.575 jiwa positif covid-19. Hal inilah yang membuat masyarakat di Indonesia sangat khawatir terhadap covid-19 yang dimana virus ini sangat cepat menyebar luas kepada siapapun.
Di balik ke khawatiran sebaiknya masyarakat berusaha untuk mencegah menyebarnya virus tersebut.
Berusaha atau berikhtiar sebenarnya sudah dijelaskan Allah dalam firmannya surat Al-Ra’d ayat 11, yang artinya :
“sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan suatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. Dan apabila Allah mengkehendaki keburukan terhadap suatu kaum maka tak ada yang dapat menolaknya, dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia.”
Dari firman diatas kita dapat menyimpulkan bahwa kita harus mencari sebuah usaha yang bisa merubah keadaan kita sekarang agar Allah nantinya akan merubah keadaan kita. Ada dua tindakan yang dapat kita lakukan yaitu mencegah dan mengobati.
Tindakan pertama kita sebagai manusia lebih baik mencegah dari pada mengobati. Pencegahan yang kita lakukan dengan cara menaati peraturan pemerintah yang telah di tetapkan, seperti stay at home, menghindari kerumunan dan menghindari bersosialisasi secara tatap muka dengan banyak orang.
Tindakan kedua yaitu mengobati yang dimana hampir semua para medis turun tangan dalam menangani pasien yang terjangkit corona. Bahkan para medispun ada yang terjangkit corona positif diakibatkan penularan dari pasien-pasien positif yang ditanganinya. Para medis sendiri tidak memikirkan dampak yang akan di dapatkannya demi menolong pasien-pasiennya.
Berikhtiar itu wajib dilakukan oleh setiap manusia sebagai jalan agar mendapatkan apa yang ingin dicapainya, begitu juga dengan kasus ini dengan kita berusaha untuk mencegah dan mengobati kemungkinan nantinya kita akan mendapat hikmahnya, jika ikhtiar yang kita lakukan dalam mencegah dan mengobati covid-19 membuahkan hasil, maka kita kan mendapatkan keuntungan dari Allah Swt seperti mendapatkan pahala dari Allah dan mendapat manfaat dari apa yang telah kita usahakan.
Selain berikhtiar doa juga sangat penting di dalam menghadapi covid-19 yang sedang maraknya di seluruh dunia. Karena usaha tanpa doa sama saja dengan sebuah kesombongan kita terhadap Allah. Bahkan manusia sekarang belum sadar dengan musibah yang menimpa dunia sekarang.
Kenapa dikatakan begitu????
Karena, kita lihat saja penomena sekarang manusia masih banyak yang menyepelekan covid-19 dengan mengatakan “alah, saya tidak bakalan kena karena saya kan sehat, selalu menjaga kebersihan” ingat wahai manusia!!! Perkataan mu itu sangat sombong, Allah sangat membenci orang-orang yang takabur dan sombong. Lihat saja Negara Italia yang terkenal dengan Negara terbersih di eropa juga terjangkit covid-19 bahkan mematikan ribuan jiwa.
Makhluk kecil yang yang bernama covid-19 yang tidak terlihat wujudnya bisa mematikan jutaan manusia itu merupakan kehendak dari Allah sebagai sang pencipta. Allah bisa saja merubah hal yang kita lihat biasa saja bisa menjadi hal yang sangat luar bisa. Mungkin Allah mengirim
wabah penyakit ini sebagi peringatan kepada kita sebagai manusia, agar kita tidak berbuat dzolim, tidak membuat kerusakan lagi dimuka bumi milik Allah ini.
Jadi jangan memiliki rasa takut yang berlebihan dan khawatir sehingga membuat kepanikan dalam diri kita sendiri terhadap wabah yang telah menimpa kita saat ini, karena kita bisa berikhtiar dan berdoa sesungguhnya hanya kepada Allah SWT tempat kita meminta perlindungan dan keselamatan dari wabah penyakit yang marak ini. Sebagaimana firman Allah yang berbunyi (Inna lillahi wa inna lillahi rajiun’) sesungguhnya kami itu milik Allah dan sesungguhnya kami kembali kepada Allah.
“Wahai makhluk kecil yang Allah kirimkan semoga dengan hadirnya engkau diatas bumi Allah ini banyak merubah manusia-manusia yang dulunya tidak mempercayai adanya Allah menjadi percaya akan adanya Allah sebagai penciptanya.”
Oleh karena itu kita sebagai umat muslim sebaiknya jangan berprasangka buruk terhadap Allah yang mendatangkan musibah ini, disamping covid-19 yang merugikan manusia covid-19 juga membawa dampak positif jika ditinjau dari kaca mata umat muslim.
Jus Aida, Mahasiswa Fakultas Psikologi UIN Ar-Raniry Banda Aceh
Harri Santoso, Dosen Fakultas Psikologi UIN Ar-Raniry Banda Aceh