Banyak faktor yang menyebabkan orang mengalami ini salah
satunya diduga terkait dengan infeksi virus atau beberapa penyakit. Penderita akan
mengalami kelumpuhan pada otot wajah dan menjadi lemah seperti sulit tersenyum,
sulit menutup mata pada sisi yang lumpuh bahkan mata berair, sehingga bentuk salah
satu sisi wajah menjadi berbeda.
Beberapa faktor lain dijelaskan oleh dr. Cut Jaswanita Eka
Putri Doctor of Physical Therapy pada saat pengobatan Bell’s Palsy adalah
karena kelelahan.
“Penyakit ini juga terjadi karena terlalu lelah sehingga
virus mudah menyerang, debu dan angin malam juga sangat mempengaruhi, saya
sarankan pakai kacamata dan masker untuk melindungi dan hindari AC (Air Conditioner) dan kipas angin,” jelasnya.
Dalam penyembuhan Bell’s Palsy ini dapat dilakukan dengan
terapi dan juga tidak lupa terapi mandiri serta minum obat-obatan dengan resep
dokter untuk mempercepat penyembuhan dan mencegah kembali timbulnya komplikasi.
Salah satu penderita Bell’s Palsy merasakan perubahan
setelah melakukan terapi.
“Saya merasakan banyak perubahan setelah 5 kali terapi dalam
satu bulan, sudah bisa minum tanpa menggunakan pipet, mata sudah mulai tertutup
walaupun belum kembali seperti sebelumnya, dan wajah sudah lebih ringan,”
katanya. [*]