WASATHA.COM, BANDA ACEH - Pesantren Sulaimaniyah
Sultan Selahaddin Aceh kembali mewisudakan para mahasantri dan memberangkatkan
ke Turki. Acara wisuda tersebut dilaksanakan di asrama mahasantri Sulaimaniyah
Sultan Selahaddin, Darussalam, Banda Aceh. Ahad (27/10) malam.
Tujuh mahasantri yang diwisudakan telah menamatkan kuliah S1
di perguruan tinggi masing-masing dan akan diberangkatkan ke Turki untuk
menempuh pendidikan lanjutan.
Mahasantri tersebut yaitu Muhammad Arief (alumnus UIN
Ar-Raniry asal Pidie), Anis Auva (alumnus Unsyiah asal Banda Aceh), Muhammad
Nasrullah (alumnus Unsyiah asal Aceh Besar), Jasman Efendi (alumnus UIN
Ar-Raniry asal Aceh Selatan), Binhar Lembong (alumnus Unsyiah asal
Subulussalam), Hamas Abthal (alumnus UIN Ar-Raniry asal Aceh Barat), dan
Muhammad Furqan (alumnus Unsyiah asal Pidie).
Setelah lulus dari Turki, para mahasantri akan mengabdi di
berbagai cabang Sulaimaniyah seluruh dunia. Pesantren yang didirikan oleh
Syaikh Sulaiman Hilmi Tunahan ini telah tersebar beberapa cabang ke berbagai
negara, termasuk Indonesia pada tahun 2005, dan baru didirikan di Aceh tahun
2013.
Direktur Pesantren Sulaimaniyah Aceh, Mustafa Guneri dalam
sambutannya mengatakan bahwa di samping berkuliah sebagai kegiatan utama
mahasantri, Pesantren Sulaimaniyah Sultan Selahaddin adalah salah satu cabang untuk
memperdalam ilmu agama Islam bagi mahasiswa. Tercatat lebih dari 10 alumnus
universitas asal Aceh yang diberangkatkan ke Turki sejak 2018.
"Bulan Februari lalu kita sudah berangkatkan empat
mahasantri ke Istanbul Turki, dan oktober ini kita akan kirim lagi tujuh
mahasantri lagi," katanya.
Beliau juga menjelaskan bahwa di Turki para mahasantri ini
akan memperdalam ilmu agama seperti Fiqh, Akidah, Tarikh, Tafsir, Hadits,
Mantiq, dan konsentrasi ilmu lainnya. Program pesantren yang secara khusus
mendidik para mahasiswa tersebut, bertujuan agar mereka dapat mengkombinasikan
antara ilmu agama dengan ilmu yang mereka pelajari di Jurusan Kampus
masing-masing.[*]