WASATHA.COM. Dunia internasional tengah menghadapi masalah serius. Negara Turki dibawah pemerintahan Recep Tayyip Erdogan akhir-akhir ini telah melakukan penyerangan terhadap kurdi di utara Suriah.
Karena penyerangan tersebut presiden Amerika Serikat, Donald Trump
menjatuhkan sanksi terhadap turki pada tanggal 14 oktober 2019 lalu.
Dikutip dari situs Republika, Amerika Serikat menjatuhkan sanksi
terhadap beberapa kementrian Turki yaitu menteri pertahanan, Hulusi Akar, menteri
dalam negeri, Suleyman Soylu dan menteri sumber daya alam, Fatih Donmez.
Sanksi itu tidak membuat dari pihak pemerintahan Turki menghentikan
penyerangan dan dinilai tidak dapat menyelesaikan masalah. Pihak Turki pun tetap
melakukan penyerangan tersebut karena target yang mereka serang adalah para
terorris.
Dilansir dari situs CNN Indonesia, presiden Erdogan mengambil
keputusan matang untuk melakukan perang senjata terhadap kurdi karena kedaulatan
negara. Turki berupaya melakukan penyerangan karena ingin mempertahankan perbatasan
negara mereka dari kurdi yang telah dianggap terorris.
“mereka menekan kami untuk
menghentikan operasi, kami punya target yang jelas. Kami tidak takut dengan
sanksi,” kata Erdogan.
Selama ini Amerika Serikat ikut membantu kurdi dalam penyerangan
ISIS, pihak turki sendiri menganggap kurdi adalah pemberotakkan negara dan
mengancam kedaulatan.
Turki sendiri akan menghentikan penyerangan apabila pihak kurdi
yang mereka sebut terorris tidak berkeliaran bebas dan hengkang dari kawasan
utara suriah yang merupakan bagian perbatasan turki.
Donal Trump telah mendapatkan kencaman dari beberapa pihak karena
menarik kembali pasukan AS membantu kurdi di utara suriah beberapa hari yang lalu, pihak kurdi
yang berada di perbatasan juga merasa kecewa dengan keputusan Trump tersebut.
Dilansir dari situs BBC News, pada Rabu (23/10/2019) Pihak Turki
dan Rusia sepakat melakukan gencatan senjata terhadap milisi kurdi dengan memberikan
tenggang waktu selama 150 jam untuk menarik
diri dari kawasan perbatasan turki sepanjang 32 kilometer.
Presiden Turki, Recep tayyip Erdogan dan Presiden Rusia,Vladimir Putin melakukan pertemuan dan perundingan di Sochi, Rusia |
Pemerintahan Amerika Serikat menerima surat dari Turki mengenai berhentinya
operasi penyerangan kurdi. Kemudian Donald Trump mengumumkan secara resmi
mencabut sanksi terhadap Turki karena telah melakukan gencatan senjata.
“Pagi ini, pemerintah Turki memberi informasi kepada kami bahwa
mereka akan menghentikan pertempuran mereka di Suriah dan membuat gencatan
senjata permanen, oleh karenanya saya mengintruksikan kepada menteri keuangan
AS untuk mencabut segala sanksi yang diberlakukan terhadap Turki pada14 oktober
sebagai respon kurdi di wilayah utara suriah" ujar Trump dalam pidatonya di
gedung putih pada hari rabu (23/10/2019). []