WASATHA.COM, JAKARTA - Imaam Jamaatul Muslimin (Hizbullah) KH Yakhsyallah Mansur, MA menjelaskan tentang rizki yang datang kepada seseorang muslim ada dua sebab.
Yakhsyallah menjelaskan hal itu kepada peserta Workshop Financial Literacy yang diselenggarakan Majelis Pemberdayaan Ummat (MPU) Jama’ah Muslimin (Hizbullah) di Gedung H Muhiddyin Hamidy, kompleks Pondok Pesantren Al-Fatah, Cileungsi, Bogor, Sabtu hingga Ahad (13/10/2019)
“Yang pertama, Rizki yang nampak, seperti pada acara ini. Kita bia mengikuti acara ini adalah rizki yang tampak, terlihat oleh mata, bisa ditangkap panca indera, kata Imaam sela penutupan acara Workshop.
Kemudian yang kedua, rizki tidak tampak, yang bisa dirasakan dengan hati dan pemikiran yang jernih. contohnya keamanan, ketenangan, kebahagiaan yang dirasakan seseorang,
Ia menegaskan bahwa Allah akan memberikan kelebihan rizki-Nya jika kita selalu bersyukur dan beramal sholeh.
“Maka, tidak bisa seorang Muslim menyalahi takdirnya, tetapi Allah akan memberikan yang terbaik jika orang tersebut ingin berusaha merubahnya,” ujarnya.
Ia mengutip hadis Nabi Muhammad diriwayatkan Al-Bukhari dan Muslim bahwasannya: “Tidaklah menimpa seorang Muslim dari rasa kelelahan, rasa sedih, rasa penat, rasa binggung, rasa sakit, rasa gelisah sampai pun ada duri yang menusuknya, maka Allah akan mengampuni kesalahan-kesalahannya.
Imaam berharap semoga para peserta bisa mempraktekkan teori- teori yang diberikan selama pelatihan dan menghasilkan karya maksimal.
“Adapun cara mendatangkan rizki, selain secara teknis kita sudah pelajari, tetapi ada cara-cara lain, yaitu dengan bersyukur, memperbanyak ibadah dan beramal shaleh,” tambah Imaam.
Pembisnis harus mengikuti aturan yang ditetapkan, maka akan disebut sholeh, sebab sholeh di sini artinya pas atau sesuai dengan pekerjaan yang ditekuni. [minanews.net]