WASATHA.COM, BANDA ACEH – Mahasiswa dari Forum
Silaturrahim Studi Ekonomi Islam Sumatera bagian utara (FoSSEI Sumbagut)
menyatakan siap mendukung penuh Qanun lembaga keuangan syari'ah di Aceh.
Hal ini dikatakan para mahasiswa usai Musyawarah Nasional
(Munas) FoSSEI ke XVII, Minggu (22/9) di Universitas Yarsi Jakarta Pusat.
Menurut mereka, belakangan ini beberapa bank dan unit usaha
syariah telah bersiap dan memiliki perhitungannya terhadap potensi pertambahan
aset pasca berlaku nya Qanun Lembaga Keuangan Syariah (LKS) di provinsi Aceh.
Koordinator Komisariat Aceh FoSSEI regional sumbagut,
Maulana Putra mengatakan bahwa Aceh menjadi contoh sebagai kiblat utama
Indonesia dalam permasalahan menegakkan Syariat Islam secara kaffah.
“Harapannya peraturan tersebut tidak hanya berlaku di
wilayah Aceh saja tetapi harapan terbesar nya ialah semoga para kader kader
FoSSEI siap mengajukan untuk di buat nya Undang-Undang tentang lembaga keuangan
syari'ah di Indonesia," katanya.
Kedepannya kata Maulana Putra, lembaga keuangan syari’ah di
Aceh harus benar-benar selalu dalam prinsip menegakkan perekonomian yang sesuai
anjuran Rasulullah SAW.
“Kami dari mahasiswa yang tergabung dalam Forum Silaturrahim
Studi Ekonomi Islam Regional Sumatra bagian utara (FoSSEI Sumbagut) siap
mendukung Qanun Lembaga Keuangan Syariah yang telah di sahkan pada tahun 2018
di provinsi Aceh. Mari masyarakat Aceh sama-sama kita turut aktif terhadap
Qanun lembaga keuangan syari'ah (LKS) demi kemaslahatan umat dan demi ajarannya
ekonomi Rasulullah,” katanya.
Lebih lanjut, Maulana Putra mengatakan harapannya kepada
kader-kader FoSSEI yang ada di Sumbagut khusus nya di Aceh, untuk sama-sama
mendukung dan menyukseskan suatu kerja keras pemerintah dalam hal yang
bertujuan baik di bidang lembaga keuangan di Aceh.
“Kami berharap para kader FoSSEI siap mendukung secara tidak
langsung walaupun itu hal-hal kecil seperti dalam hal pembuatan ATM Syari'ah
dan juga bagi yang sudah ada memakai atm konven. Mungkin kita bisa sebagai
kader-kader FoSSEI beralih kepada sistem ATM bank syari'ah,” terangnya.
Adapaun Munas FoSSEI ke XVII ini dihadiri oleh 205 peserta
kader FoSSEI di seluruh Indonesia yang berlangsung selama empat hari yaitu pada
Rabu-Sabtu (16-21/9).
Dari hasil Munas tersebut, terpilih lima presidium nasional
terbaru 2019/2020 yakni, Agus Sulaiman (STEI Sebi ), Ahmad Fauzan (Universitas
Brawijaya), Abdul Muhib Hikam (Universitas Indonesia), Boma Bromodipati
(Universitas Diponegoro) dan Adam Adhi Nugraha (Universitas Gadjah Mada).
Munas FoSSEI dibuka oleh Rektor Universitas Yarsi, Prof
Fasli Jalal dan dilanjutkan dengan seminar nasional yang bertajuk
"Sinergisitas Sociopreneur dan ZISWAF dalam mengembangkan industri halal
di Indonesia".[]