WASATHA.COM, BANDA ACEH - Semangat luar biasa ditunjukkan Andika Yudha Pertama, salah seorang
Calon Mahasiswa UIN Ar-Raniry, Banda Aceh tahun 2019. Meski dalam kondisi
sakit, ia tetap bersikeras untuk melanjutkan ujian tes masuk melalui jalur
Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) UIN Ar-Raniry di klinik kesehatan kampus
setempat, Sabtu (20/7/2019).
Kondisi tubuhnya yang lemah mengharuskan calon mahasiswa asal Aceh
Selatan ini untuk mengerjakan soal ujian tes PMB sambil berbaring dengan
tanganya dipasangi infus di ruangan tempatnya dirawat.
"Tadi ia diantar oleh pengawasnya ke sini, tadi ia juga sempat
muntah-muntah, Alhamdulillah dia mulai membaik dan siap melanjutkan
ujian," tambahnya.
Andika sendiri mengaku sempat pusing saat mengerjakan soal ujian tahap
I. Ia mengungkapkan bahwa ia baru saja tiba di Banda Aceh pagi tadi setelah
menempuh perjalanan dari Aceh Selatan ke Banda Aceh sendirian dan harus
langsung mengikuti ujian tanpa sempat sarapan.
"Tadi setelah tiba di Banda Aceh, saya langsung kesini naik
transkutaraja dan tadi juga sempat kehujanan saat berjalan dari halte ke
UIN," tambahnya.
Andika yang sedang terduduk lemah di atas ranjang terlihat sangat serius
menjawab setiap soal-soal ujian tertera di lembaran soal. Ia sangat berharap
untuk bisa lulus di Kampus biru ini. Andika sempat mengaku bahwa sebelumnya ia
sempat mengenyam pendidikan strata 1 di Unsyiah selama dua semester sebelum
akhirnya memutuskan untuk mengikuti ujian tes masuk UIN Ar-Raniry karena tak
sesuai dengan passionnya.
"Saya berharap 100% bisa lewat disini, karena dari dulu saya pengen
kuliah di jurusan pilihan saya ini," ungkapnya.
Sri Astuti, pengawas ujian yang turut mengawasi dan mendampinginya saat
mengerjakan soal ujian di klinik ini mendapatkan informasi dari pengawas ujian
sebelumnya bahwa Andika terlihat sangat pucat saat tiba di ruangan tempat ujian
tes berlangsung pagi tadi.
“Peserta yang mengikuti ujian di Klinik Kesehatan UIN Ar-Raniry ada dua
orang, kepada mereka diberi kesempatan mengikuti ujian hingga selesai menjawab
seluruh soal yang diberikan, jika dia mampu. Pangawas juga memberikan jangka
waktu lebih lama kepada mereka, dengan melihat kondisi peserta,” ujarnya. [Sumber:
ar-raniry.ac.id]