WASATHA.COM, Banda
Aceh - Pemerintah Aceh menggelar high level meeting Tim
Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Aceh Triwulan II Tahun 2019 di Gedung
Serbaguna Setda Aceh, Kamis (2/5).
Pertemuan itu membahas langkah bersama guna menahan laju inflasi
jelang Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri 1440 H.
Pelaksana Tugas Sekda Aceh, Helvizar Ibrahim mengatakan, beberapa
komuditi bahan pokok berpotensi meningkatkan laju inflasi. Diantaranya adalah
beras, ikan tongkol, daging ayam, daging sapi dan tarif angkutan udara.
"Agar tidak terjadi inflasi di luar kendali, hari ini TPID semua
wilayah perlu bersinergi guna merumuskan langkah pengendalian terutama untuk
mengatasi tingginya permintaan bahan makanan oleh masyarakat," katanya.
Untuk itu, ia meminta agar distribusi bahan makanan berjalan lancar
dan stok tersedia dengan cukup.
"Jika dibutuhkan operasi pasar perlu dilakukan. Kegiatan pasar
murah yang diselenggarakan Bulog juga perlu kita dukung agar masyarakat tidak
kedulitan mendapatkan bahan makanan yang dibutuhkan," ujarnya.
Hingga akhir triwulan I, laju inflasi Aceh memang masih stabil. Di
mana pada Maret 2019, Aceh mengalami deflasi 0,34 persen.
Sedangkan secara tahunan inflasi berkisar 1,82 persen. Penyebab utama
dari deflasi itu berasal dari makanan pokok harian yaitu ikan tongkol, beras,
dencis, ikan kembung dan cumi-cumi.
Namun demikian, Helvizar meminta agar seluruh anggota TPID
bersiap-siap sebab pada triwulan II tahun 2019 tren inflasi diyakini akan
meningkat.
"Kita perlu urun rembuk langkah bersama agar mampu menjaga agar inflasi
Aceh tetap pada posisi yang stabil," pungkasnya. []