WASATHA.COM, JAKARTA - Indonesia mengecam keras aksi serangan udara yang kembali dilakukan Israel terhadap masyarakat Palestina dan Kantor Berita Anadolu Agency di Jalur Gaza, Palestina, akhir pekan kemarin.
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Arrmanatha Nasir mengatakan kekerasan tersebut terjadi akibat masih terjadinya kependudukan ilegal oleh Israel di Palestina.
"Kekerasan-kekerasan seperti ini terjadi akibat berlanjutnya pendudukan ilegal Israel di wilayah Palestina yg telah memakan korban jiwa dan kesengsaraan bagi penduduk sipil Palestina," ujar Arrmanatha Nasir, kepada Anadolu Agency, pada Senin.
Memasuki Ramadan, kata Arrmanatha, Indonesia meminta agar segala bentuk kekerasan dihentikan.
Sebelumnya, sekitar 320 situs di Jalur Gaza yang diblokade menjadi sasaran serangan tentara Israel sejak Sabtu, kata militer Israel dalam sebuah pernyataan.
Avichay Adraee, juru bicara tentara Israel mengklaim bahwa titik pengintaian, gudang bawah tanah dan pusat militer milik Hamas dan Jihad Islam menjadi sasaran.
Sejak Sabtu, 25 warga Palestina tewas, sementara lebih dari 100 lainnya terluka akibat serangan udara Israel.
Eskalasi di Jalur Gaza terjadi menyusul laporan soal dua tentara Israel yang terluka oleh tembakan di dekat zona penyangga Gaza-Israel pada Jumat
Faksi-faksi perlawanan Palestina menanggapi serangan tersebut dengan meluncurkan 600 roket ke permukiman Israel, yang menewaskan tiga orang
Dalam serangan tersebut Kantor Anadolu Agency juga menjadi target dalam serangan udara itu.
sumber: anadolu agency