Iklan

Iklan

Tausyiah di Tanjung Selamat, Prof Farid Ajak Jamaah Jaga Nilai “Hablum Minannas”

Mabrur Muhammad
4/07/19, 08:44 WIB Last Updated 2019-04-07T01:45:56Z
Prof H Farid Wajdi Ibrahim MA, mantan Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry Banda Aceh sedang memberikan tausyiah shubuh, Minggu (7/4/2019) di Masjid Babul Maghfirah, Gampong Tanjung Selamat, Darussalam, Aceh Besar. (Foto: Ustadz Wirzaini Usman | Ketua BKM Masjid Babul Maghfirah)

WASATHA.COM, BANDA ACEH - Prof H Farid Wajdi Ibrahim MA, Tokoh masyarakat Aceh sekaligus mantan Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry tersebut mengatakan, selama beberapa tahun belakangan ini semangat berjamaah terutama shalat subuh dikalangan ummat Islam di Banda Aceh dan sekitar Aceh Besar meningkat drastis.

Hal tersebut dikatakannya ketika memberikan tausiyah shubuh pada Minggu (7/4) di Masjid Babul Maghfirah Gampong Tanjung Selamat Kecamatan Darussalam, Aceh Besar.

Ia juga bercerita perkembangan shalat subuh berjamaah di kota Banda Aceh secara umum dan menjelaskan hikmah shalat sehingga dapat memberikan manfaat bagi siapa saja yang melakukannya dengan baik dan benar.

"Melalui shalat, berbagai persoalan dalam kehidupan sehari-hari akan mudah mendapatkan jalan keluar bahkan dengan jalan yang tidak disangka-sangka," katanya.

Lebih lanjut beliau mengatakan jika shalat itu merupakan bentuk pengabdian manusia kepada Allah Swt yang telah menciptakannya.

“Sebagaimana dalam banyak riwayat dikisahkan tujuan Allah menciptakan manusia tidak lain hanya untuk mengabdi kepada-nya. Sehingga dalam keseharian kita, apapun yang dilakukan hendaknya semua dapat dikategorikan sebagai ibadah. Makan, minum, kerja, tidur, bahkan buang air pun tergolong sebagai ibadah, asalkan semua itu diberikan nilai dan di format sebagai ibadah,” terangnya.

Menurutnya, hidup seorang muslim tidak terlepas dengan nilai-nilai ibadah dan itulah semangat yang diajarkan dalam shalat karena seluruh bacaan shalat semuanya dapat bermakna sebagai doa, zikir, dan penghambaan manusia kepada Allah.

“Jadi antara hidup, ibadah, dan shalat merupakan satu kesatuan yang saling bersinergi,” sebutnya lagi.

Selain itu, ia juga mengajak para jamaah untuk selalu berniat ibadah dalam setiap kegiatan yang dilakukan serta dibarengi pula dengan sedeqah, infak, dan menjaga hubungan baik (hablum minannas) dengan sesama muslim dan masyarakat sekitar.

Pada akhir tausiyahnya Prof H Farid Wajdi Ibrahim MA berpesan khususnya bagi masyarakat Tanjung Selamat agar dapat menjaga tatanan kehidupan sosial masyarakat agar semakin hari semakin baik.
“Rela berkorban demi masyarakat dan kepentingan bersama semisal mewaqafkan sebagian hartanya untuk kepentingan umum,” tutupnya.

Sebelumnya, Ketua Umum Badan Kemakmuran Masjid (BKM), Ustadz Wirzaini dalam sambutannya menjelaskan secara singkat proses pembangunan masjid tersebut dari waktu ke waktu.

"Alhamdulillah fisik pembangunan masjid kita sudah sangat bagus, masjid gampong serasa kecamatan. Lalu sekarang tugas kita adalah bagaimana mengisi masjid ini dengan jamaah,” katanya.

Ia juga mengatakan, setiap periode panitia pembangunan selalu berupaya untuk menampungkan pembangunan fisik masjid, mulai dari periode Waled, Tgk Musannif, sampai kini dipimpin oleh Amiruddin.

“Atas kerja keras dan dukungan ummat, mulai dari panitia pembangunan masjid yakni orang-orang tua kita dulu sebagai bagian dari BKM, kini masjid Gampong Tanjung Selamat seperti layaknya masjid kecamatan, begitulah indahnya masjid kita,” sebutnya.

Majelis ilmu berupa tausiyah subuh yang diberi nama Surah (subuh Maghfirah) itu diprakarsai oleh Badan Kemakmuran Masjid (BKM) Gampong Tanjung Selamat yang baru saja terbentuk beberapa waktu lalu. []
Komentar
Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE. #JernihBerkomentar
  • Tausyiah di Tanjung Selamat, Prof Farid Ajak Jamaah Jaga Nilai “Hablum Minannas”

Terkini

Topik Populer

Iklan