WASATHA.COM, BANDA
ACEH - Prof H Farid Wajdi Ibrahim MA, Tokoh masyarakat Aceh sekaligus
mantan Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry tersebut mengatakan, selama
beberapa tahun belakangan ini semangat berjamaah terutama shalat subuh
dikalangan ummat Islam di Banda Aceh dan sekitar Aceh Besar meningkat drastis.
Hal tersebut dikatakannya ketika memberikan tausiyah shubuh pada
Minggu (7/4) di Masjid Babul Maghfirah Gampong Tanjung Selamat Kecamatan
Darussalam, Aceh Besar.
Ia juga bercerita perkembangan shalat subuh berjamaah di kota
Banda Aceh secara umum dan menjelaskan hikmah shalat sehingga dapat memberikan
manfaat bagi siapa saja yang melakukannya dengan baik dan benar.
"Melalui shalat, berbagai persoalan dalam kehidupan
sehari-hari akan mudah mendapatkan jalan keluar bahkan dengan jalan yang tidak
disangka-sangka," katanya.
Lebih lanjut beliau mengatakan jika shalat itu merupakan
bentuk pengabdian manusia kepada Allah Swt yang telah menciptakannya.
“Sebagaimana dalam banyak riwayat dikisahkan tujuan Allah
menciptakan manusia tidak lain hanya untuk mengabdi kepada-nya. Sehingga dalam
keseharian kita, apapun yang dilakukan hendaknya semua dapat dikategorikan
sebagai ibadah. Makan, minum, kerja, tidur, bahkan buang air pun tergolong
sebagai ibadah, asalkan semua itu diberikan nilai dan di format sebagai ibadah,”
terangnya.
Menurutnya, hidup seorang muslim tidak terlepas dengan
nilai-nilai ibadah dan itulah semangat yang diajarkan dalam shalat karena seluruh
bacaan shalat semuanya dapat bermakna sebagai doa, zikir, dan penghambaan
manusia kepada Allah.
“Jadi antara hidup, ibadah, dan shalat merupakan satu
kesatuan yang saling bersinergi,” sebutnya lagi.
Selain itu, ia juga mengajak para jamaah untuk selalu berniat
ibadah dalam setiap kegiatan yang dilakukan serta dibarengi pula dengan
sedeqah, infak, dan menjaga hubungan baik (hablum minannas) dengan sesama
muslim dan masyarakat sekitar.
Pada akhir tausiyahnya Prof H Farid Wajdi Ibrahim MA
berpesan khususnya bagi masyarakat Tanjung Selamat agar dapat menjaga tatanan
kehidupan sosial masyarakat agar semakin hari semakin baik.
“Rela berkorban demi masyarakat dan kepentingan bersama semisal
mewaqafkan sebagian hartanya untuk kepentingan umum,” tutupnya.
Sebelumnya, Ketua Umum Badan Kemakmuran Masjid (BKM), Ustadz
Wirzaini dalam sambutannya menjelaskan secara singkat proses pembangunan masjid
tersebut dari waktu ke waktu.
"Alhamdulillah fisik pembangunan masjid kita sudah
sangat bagus, masjid gampong serasa kecamatan. Lalu sekarang tugas kita adalah
bagaimana mengisi masjid ini dengan jamaah,” katanya.
Ia juga mengatakan, setiap periode panitia pembangunan
selalu berupaya untuk menampungkan pembangunan fisik masjid, mulai dari periode
Waled, Tgk Musannif, sampai kini dipimpin oleh Amiruddin.
“Atas kerja keras dan dukungan ummat, mulai dari panitia
pembangunan masjid yakni orang-orang tua kita dulu sebagai bagian dari BKM,
kini masjid Gampong Tanjung Selamat seperti layaknya masjid kecamatan, begitulah
indahnya masjid kita,” sebutnya.
Majelis ilmu berupa tausiyah subuh yang diberi nama Surah
(subuh Maghfirah) itu diprakarsai oleh Badan Kemakmuran Masjid (BKM) Gampong
Tanjung Selamat yang baru saja terbentuk beberapa waktu lalu. []