WASATHA.COM, BANDA
ACEH – Sejumlah santri dan teungku dayah mendaftar sebagai bakal calon Rais
‘Am (ketua umum) Pengurus Besar Rabithah Thaliban Aceh (RTA) periode 2019-2022,
Sabtu (6/4/2019).
“Mereka yang mendaftar ada yang masih belajar dan mengajar
di dayah dan ada juga alumnus dayah,” ungkap Teuku Zulkhairi, ketua panitia
Muktamar ke 5 RTA dalam siaran persnya kepada wasatha.com.
Para bakal calon ini, kata Zulkhairi, nantinya akan
ditetapkan dipilih dalam muktamar ke 5 RTA yang akan berlangsung 8 sampai
dengan 10 April 2019 di Hotel Mekkah, Banda Aceh.
Zulkhairi mengatakan, berdasarkan AD ART organisasi, yang
bisa mendaftar sebagai bakal calon Rais ‘Am RTA adalah pengurus aktif RTA dan
santri atau teungku dayah yang didukung oleh minimal tiga pengurus cabang RTA
kabupaten/kota.
“Sejauh ini yang sudah mengkonfirmasi akan maju sebagai
calon ada tujuh nama yaitu Tgk Marbawi Yusuf yang merupakan sekjend RTA saat
ini, selanjutnya terdiri dari para pengurus yaitu Tgk Ahmadi, Tgk Marsyudin,
Tgk Ibnu Rizal, Tgk Haekal Afifa, Tgk
Ismail Husen dan Tgk Muslem Hamdani, “ ujarnya.
Tidak tertutup kemungkinan akan muncul nama-nama lain dalam
muktamar nanti, sesuai aspirasi para pengurus yang akan hadir dalam muktamar
nanti.
Kelayakan menjadi calon bagi semua nama yang masuk akan
diseleksi lagi sesuai AD ART organisasi.
Sementara itu, Rais ‘Am RTA, Tgk Imran Abubakar mengatakan,
muktamar ke 5 RTA mengangkat tema “Memperkuat Karakteristik Santri di Era
Millenial dalam Mewujudkan Aceh yang Meuadab”.
Kegiatan ini bekerja sama dengan Dinas Pendidikan Dayah Aceh
dan direncanakan akan dibuka oleh Plt Gubernur Aceh, Nova Iriansyah pada Senin (8/4)
mendatang.
Pada malam pembukaan direncanakan akan dihadiri ratusan
santri dan tamu undangan lainnya.
“Selain agenda pemilihan Rais ‘Am baru, pada hari kedua
muktamar juga akan dirangkai dengan acara seminar dan deklarasi “Santri Aceh
melawan Hoax,” ujar Tgk Imran didampingi Sekjend RTA Tgk Marbawi Yusuf.
Seminar dalam kegiatan muktamar nanti akan diisi antara lain
oleh para tokoh dayah, yaitu Waled Husaini, perwakilan Polda dan Rais ‘Am RTA.
Sementara dari nasional mengundang Dr. Syamsuddin Arif, MA, pakar pemikiran
Islamalumnus ISTAC Malaysia dan wartawan senior Republika, H. Irwan Kelana. []