WASATHA.COM, JAKARTA - Kunjungan kerja Presiden ke
Aceh selain meresmikan program prioritas nasional, juga sangat strategis bagi
keberlanjutan pembangunan dan perdamaian di Aceh.
“Kunjungan Presiden Jokowi ke Aceh adalah bagian
penguatan dan keberlanjutan perdamaian Aceh,” kata Koordinator Nasional Tim
Pembela Jokowi (TPJ), H Nazaruddin Ibrahim SH MIPS, Kamis (13/12/2018).
Presiden Joko Widodo dijadwalkan Jumat (14/12/2018)
melakukan kunjungan ke Aceh dan meletakkan batu pertama atau ground breaking
tol Sigli-Banda Aceh.
Pembangunan jalan tol Banda Aceh-Sigli yang memiliki panjang
73 kilometer itu, merupakan salah satu proyek strategis nasional hingga ke
Lampung serta termasuk ke dalam bagian Tol Trans Sumatera.
Selain ruas Banda Aceh-Sigli, pembangunan jalan tol juga
akan dilakukan pada ruas Sigli-Lhokseumawe, Lhokseumawe-Langsa dan
Langsa-Binjai.
Selama di Aceh Presiden Jokowi juga membagikan
sertifikat wakaf bagi 200 warga diwakili 12 penerima, meninjau hasil
pembangunan Fly Over Simpang Surabaya.
Selain itu, sosialisasi dana desa yang dihadiri Pendamping
Desa, Kepala Desa, Kader PAUD dan Pengurus Bumdes, Masjid Attaqarub Pidie Jaya
dan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Arun, serta mengikuti pertemuan dengan para
tokoh ulama karismatik, alim ulama dan pengurus Ponpes seluruh Aceh.
Nazaruddin mengapresiasi kunjungan Presiden Jokowi ke
Aceh, karena menurutnya, Aceh itu memiliki kondisi dan latar belakang yang
spesial di Indonesia.
Aceh dengan latar belakang pernah mengalami konflik yang
panjang dan bencana tsunami yang sangat dahsyat.
"Dalam situasi seperti itu, Aceh butuh dukungan
masyarakat nasional dan internasional yang terus menerus untuk bisa bangkit dan
bergerak maju beriringan dengan kemajuan bangsa ini," demikian Nazaruddin.(aceh.tribunnews.com)