WASATHA.COM- Menteri Kesehatan Indonesia Nila
Moeloek mengungkapkan seperempat dari populasi Indonesia menderita darah
tinggi.
Bank
Dunia mencatat, pada 2016 populasi Indonesia berada di angka 261,115,456 jiwa.
Dengan begitu penderita hipertensi mencapai angka 65,2 juta orang.
Dalam
pertemuan dengan media di Jakarta hari ini (10/01/2018), Menteri Nila
mengatakan angka tersebut sangat stabil, meski mengkhawatirkan.
“Litbangkes
mengatakan angkanya selalu berkisar 25 persen. Kalau saya bisa mengatakan,
artinya seperempat dari populasi Indonesia semuanya darah tinggi,” kata Nila seperti
yang diberitakan Anadolu Agency.
Menteri
Nila menjelaskan, populasi yang terus bertambah berdampak pada stress yang juga
semakin tinggi. Nila pun menyebut warga Indonesia sudah mengalami gaya hidup
yang keras, seperti warga Jepang.
“Kepadatan
penduduk yang berimbas pada kemacetan, sebagai salah satu penyebab tingginya
jumlah penderita hipertensi,” Terang Nila.
Meski
begitu, dampaknya tak hanya selesai di angka penderita hipertensi yang tinggi,
namun juga berujung pada depresi.
Oleh
sebab itu, Menteri Nila memastikan, kementeriannya juga menjadikan hipertensi
sebagai masalah yang harus ditangani.
“Kami
fokus juga mengatasi tingkat stress ini. Karena itu rumah sakit jiwa kalau
menurut saya seharusnya disebut juga dengan rumah sakit mental. Karena bukan
orang yang sakit jiwa saja yang berobat ke sana, tapi kita yang mengalami
stress dan depresi. Kita bisa berkonsultasi sebelum jatuh ke yang lebih dalam,”
papar Menteri Nila. []