Iklan

Iklan

Malam Lailatul Qadar Perbanyaklah Doa Ampunan

6/13/17, 15:49 WIB Last Updated 2017-06-13T14:22:39Z
Foto Google
BEBERAPA hari lagi, kaum muslimin akan masuk malam sepuluh hari terakhir di bulan suci Ramadhan. Itu artinya kesempatan untuk menjalankan I’tikaf akan segera tiba.
Di malam sepuluh hari yang akhir itulah malam Lailatul Qadar akan datang, dan bersyukurlah bagi yang bisa mendapatkan malam kemuliaan itu. Sudah tentu di antara amalan yang dianjurkan ketika seseorang bertemu dengan lailatul qadar adalah memperbanyak do’a ampunan.
Dari ‘Aisyah –radhiyallahu ‘anha-, ia berkata, “Aku pernah bertanya pada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, yaitu jika saja ada suatu hari yang aku tahu bahwa malam tersebut adalah lailatul qadar, lantas apa do’a yang mesti kuucapkan?” Jawab Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Berdo’alah:
”Ya Allah, Engkau Maha Pemaaf dan Engkau mencintai orang yang meminta maaf, karenanya maafkanlah aku.” (HR. Tirmidzi no. 3513 dan Ibnu Majah no. 3850. Abu ‘Isa At Tirmidzi mengatakan bahwa hadits ini hasan shahih. Al Hafizh Abu Thohir mengatakan bahwa hadits ini shahih).
Hadits yang dibawakan oleh Imam Tirmidzi ini terdapat dalam bab “Keutamaan meminta maaf dan ampunan pada Allah”. Maksud dari “innaka ‘afuwwun” adalah yang banyak memberi maaf. Demikian kata penulis kitab Tuhfatul Ahwadzi. Para ulama menyimpulkan dari hadits di atas tentang anjuran memperbanyak do’a “Allahumma innaka ‘afuwwun …” pada malam yang diharap terdapat lailatul qadar.
Do’a di atas begitu komplit dan syarat maknanya walau terlihat singkat. Do’a tersebut mengandung ketundukan hamba pada Allah dan pernyataan bahwa dia tidak bisa luput dari dosa. Namun sekali lagi meminta ampunan seperti ini tidaklah terbatas pada bulan Ramadhan saja.
Al Baihaqi rahimahullah berkata, “Meminta maaf atas kesalahan dianjurkan setiap waktu dan tidak khusus di malam lailatul qadar saja.” (Fadho-ilul Awqot, hal. 258).
Ibnu Rajab rahimahullah juga memberi penjelasan menarik, “Dianjurkan banyak meminta maaf atau ampunan pada Allah di malam lailatul qadar setelah sebelumnya giat beramal di malam-malam Ramadhan dan juga di sepuluh malam terakhir. Karena orang yang arif adalah yang bersungguh-sungguh dalam beramal, namun dia masih menganggap bahwa amalan yang ia lakukan bukanlah amalan, keadaan atau ucapan yang baik (sholih).”
Oleh karena itu, ia banyak meminta ampun pada Allah seperti orang yang penuh kekurangan karena dosa.” Yahya bin Mu’adz pernah berkata, “Bukanlah orang yang arif jika ia tidak pernah mengharap ampunan Allah.” (Lathoiful Ma’arif, hal. 362-363).
Hadits ‘Aisyah di atas juga menunjukkan bahwa do’a di malam lailatul qadar adalah do’a yang mustajab sehingga dia bertanya pada Rasul mengenai do’a apa yang mesti dipanjatkan di malam tersebut.

Semoga Allah memberi kita taufik untuk terus beramal sholih di hari-hari terakhir Ramadhan sehingga kita kelak keluar Ramdhan seperti bayi yang baru terlahir dari ibunya. [Bahron Ansori/Mirajnesw.com]/Tek




Baca Juga:

Tanda-tanda Lailatul Qodar

Komentar
Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE. #JernihBerkomentar
  • Malam Lailatul Qadar Perbanyaklah Doa Ampunan

Terkini

Topik Populer

Iklan