(Reuters/Fahad Shadeed) |
NABI Muhammad
dikenal kaumnya dengan kepribadian yang baik, sehingga Ia di beri
gelar Shiddiq, Amanah, Tabliq, Fathanah. Sebab diutusnya Muhammad
sebagai Rasul sekaligus nabi penutup, untuk menyempurnakan akhlak manusia.
Karena keadaan kaum pada masa itu melampaui batas, mereka menyembah berhala dan
memakan harta saudaranya (riba). Agar mereka kembali pada jalan yang
benar, maka Allah menyeru kepada Muhammad agar menyampaikan dakwahnya baik
secara sembunyi-sembunyi dan terang-terangan.
Namun kebanyakan di antara mereka yang menentang dakwah yang disampaikan
Rasulullah. Bahkan Nabi Muhammad dicaci maki, dilempari kotoran dan
dikatakan seorang penyihir. Karena kesabaran Rasulullah tidak pernah membalas
perlakuan mereka terhadapnya. Tetapi perlakuan orang kafir tidak hanya sampai
disitu saja, mereka berencana untuk membunuh Rasulullah dan para pengikutnya.
Sehingga ribuan kaum kafir menggepung umat islam. Sehingga terjadilah perang,
yang di sebut perang Badar. Ketika itu pasukan kaum muslimin hanya 300 orang
sedangkan kaum kafir mencapai 1000 pasukan. Tidak ada kata mundur, hanya dua
kemungkinan yang akan mereka dapatkan menang atau mati syahid.
Dengan jumlah yang sedikit, kaum muslimin memenangkan perang tersebut.
Walaupun ada diantaranya ada yang mati syahid. karena sesungguhnya kemenangan
itu untuk membersihkan orang beriman. Seperti firmannya :
“Dan agar Allah membersihkan orang-orang
yang beriman ( dari dosa mereka) dan membinasakan orang-orang kafir.”
Tetapi jihad pada masa Rasulullah berbeda dengan jihad pada zaman
sekarang. Karena jihad sekarang lebih kepada membentengkan diri agar tidak
terpengaruh oleh budaya barat (westernisasi) dan tidak mengikuti gaya hidup mereka.
Hari ini kebanyakan dari generasi muda telah lalai, Karena dunia telah mencuri
perhatiannya. Itu di sebabkan karena mereka jauh dari ajaran Islam, sehingga
semangat untuk berdakwah kurang didalam diri mereka.
Oleh karena itu untuk mengobarkan semangat jihad para
generasi muda ada beberapa hal yang harus dilakukan. Pertama, meningkatkan ibadah
kepada Allah, selain mengerjakan sholat lima waktu juga mengerjakan sholat
sunnah rawatib lainnya, Agar mempererat hubungan kepada Allah. Kedua, membaca Al-Qur’an, agar meningkatkan kecerdasan dan semangat untuk
membela agama Allah. Ketiga, Rutin mengerjakan sholat dhuha, agar
Allah melancarkan rezeki dan memudahkan urusan dunia. Keempat, Membaca Al-Ma’sturat pagi dan petang, agar Allah melindungi kita dari
kesenangan dunia yang sementara, sehingga
kemenangan islam terjadi pada masa Rasulullah hingga kini./Ron
Penulis adalah Desi Laila Sari, mahasiswa Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam UIN Ar-Raniry