![]() |
| Tenaga medis USK di posko pengungsian bencana banjir bandang di Aceh. (Foto: Humas USK). |
Banda Aceh - Universitas Syiah Kuala (USK) melalui Satgas Respons Senyar telah menerjunkan ratusan relawannya untuk menembus rute-rute darurat lokasi bencana yang ada di Provinsi Aceh. Relawan yang terdiri dari dosen, mahasiswa, peneliti, tenaga medis, relawan pecinta alam, organisasi kemahasiswaan, hingga jejaring mitra nasional ini bertujuan untuk menjangkau masyarakat yang terdampak bencana.
Ketua Satgas Senyar USK, Syamsidik, mengatakan, respons ini bukan sekadar rangkaian tugas, tetapi wujud komitmen USK untuk hadir ketika Aceh membutuhkan. Karena USK memahami, setiap langkah penanganan bencana ini sangatlah berarti bagi masyarakat yang terdampak bencana khususnya yang berada pada titik lokasi sulit terjangkau.
“Selama sepekan, Satgas USK menempuh rute-rute darurat, menata kembali layanan kesehatan, membuka akses bagi wilayah yang terisolasi, mendistribusikan logistik, menyiapkan air bersih, serta memperkuat komunikasi publik,” ucap Syamsidik kepada Wasatha.com, Senin (08/12/2025).
Syamsidik mengungkapkan, selama satu pekan pertama USK sudah mengirimkan sekitar 300 relawan untuk terlibat dalam aksi kemanusiaann ini. Lalu ada sekitar 100 tenaga medis yang sudah bertugas pada berbagai fasilitas kesehatan di Kabupaten Pidie Jaya, Bireuen, Aceh Tengah, hingga Aceh Tamiang.
Selain itu, ada 120 relawan USK lainnya yang berperan dalam distribusi logistik, assessment lapangan, dapur umum dan media. Seperti Tim Pecinta Alam dari UKM-PA Leuser yang berhasil menjalankan operasi pembukaan akses dan evakuasi di zona sulit. Tim Mapala Leuser USK ini berhasil menjadi Tim relawan pertama yang datang di Desa Bergang, Kecamatan Ketol, Aceh tengah.
Selama lebih dari tujuh hari, desa ini dan dua desa sekitarnya tidak pernah menerima bantuan apapun akibat terisolasi total. Helikopter yang melintas tak dapat mendarat, sementara jalur darat penuh longsor dan jembatan-jembatan putus.
“Mereka menempuh lebih dari 80 kilometer rute ekstrim, melintasi empat titik longsor, jembatan putus, serta jalur licin di bawah hujan dan gelap malam. Semua ini untuk memastikan bahwa 551 warga Bergang termasuk puluhan bayi, balita, ibu hamil, dan para lansia tidak ditinggal,” tambah Syamsidik.
Rektor USK, Marwan sangat mengapresiasi dedikasi sejumlah relawan USK ini. Rektor juga terus memantau dan melakukan koordinasi dengan Tim Satgas Bencana USK agar mampu memberikan pelayanan yang optimal bagi masyarakat yang terdampak.
“Kita terus bekerja dan memantau kondisi di lapangan. USK dengan segala sumber daya yang ada, siap mendukung kinerja relawannya dalam membantu masyarakat. Terima kasih atas dedikasi yang luar biasa ini,” ucap Marwan. [Agamna Azka]
