 |
| Rumah Amal USK sediakan makan siang dan malam untuk mahasiswa terdampak. (Foto: Humas USK). |
Banda Aceh - Pascabencana banjir bandang yang melanda sejumlah wilayah di Aceh, sebagian mahasiswa perantau di Banda Aceh kehabisan uang saku. Upaya meminta bantuan kepada orang tua ikut terhambat karena jaringan komunikasi yang belum pulih. Ada pula mahasiswa yang masih memiliki uang, namun lonjakan harga kebutuhan pokok membuat biaya makan menjadi lebih berat.
Melihat situasi tersebut, sejumlah pihak di Banda Aceh menyediakan makanan gratis bagi mahasiswa perantau yang terdampak. Beberapa di antaranya adalah:
Dapoer Merry
Dapoer Merry yang berlokasi di Kantin ACC Dayan Dawood, Darussalam, menyediakan ratusan porsi makanan gratis untuk mahasiswa terdampak banjir bandang. Mahasiswa hanya perlu menunjukkan Kartu Tanda Mahasiswa (KTM) atau Kartu Tanda Penduduk (KTP) untuk mendapatkan makanan.
Pihak Dapoer Merry juga menyampaikan terima kasih kepada para donatur yang telah berpartisipasi mendukung program tersebut.
Kantin Fakultas Syariah dan Hukum UIN Ar-Raniry
Organisasi Mahasiswa (Ormawa) Fakultas Syariah dan Hukum (FSH) UIN Ar-Raniry menyediakan sekitar 100 porsi makanan setiap hari bagi mahasiswa terdampak bencana. Layanan ini berlangsung di kantin fakultas sejak Selasa (02/12/2025).
Koordinator kegiatan, Razif Al-Farisy, mengajak mahasiswa yang membutuhkan untuk tidak sungkan datang dan menikmati hidangan yang disediakan.
Rumah Amal USK
Rumah Amal Universitas Syiah Kuala (USK) juga membuka layanan makan gratis untuk mahasiswa yang terkena dampak banjir dan longsor di berbagai wilayah Aceh–Sumatra. Program ini berlangsung di lantai 1 Masjid Jamik USK sejak 30 November 2025 dan akan berlanjut hingga kondisi kembali stabil.
Direktur Rumah Amal Masjid Jamik USK, Tedy Kurniawan Bakri, menyampaikan mahasiswa yang kesulitan menghubungi keluarga atau tidak memiliki biaya makan dipersilakan datang untuk menikmati makan siang dan malam di lokasi tersebut. [Agamna Azka]
