![]() |
| Mahasiswa UIN Jakarta asal Aceh, Fadhal Al Khalidi (kanan), meminta Rektor memberi bantuan darurat bagi mahasiswa yang keluarganya terdampak bencana banjir dan longsor di Sumatera. (Foto: Ist). |
Jakarta - Mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta asal Aceh, Fadhal Al Khalidi, meminta pihak kampus segera mengeluarkan kebijakan bantuan darurat bagi mahasiswa yang keluarganya terdampak bencana banjir dan longsor di Sumatera.
Permohonan itu disampaikan melalui surat resmi yang dikirim Fadhal bersama rekan - rekannya kepada Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, pada Senin (08/12/2025).
Fadhal menyampaikan, kondisi darurat di Sumatera telah berdampak langsung pada stabilitas ekonomi dan psikologis mahasiswa perantau yang tengah menempuh pendidikan di Jakarta dan daerah lainnya.
“Banyak mahasiswa asal Aceh, Sumut, dan Sumbar saat ini tidak lagi menerima kiriman uang jajan karena orang tua mereka sedang fokus menghadapi banjir besar. Ada yang sudah berminggu-minggu tidak mendapatkan kiriman dan bertahan dengan kondisi ekonomi yang sangat terbatas,” ungkap Fadhal.
Dalam surat yang dilayangkan kepada Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Fadhal bersama rekan rekan menyampaikan tiga poin utama:
1. Menyampaikan informasi dan data terkait kondisi mahasiswa Aceh yang terkena dampak bencana.
2. Mengusulkan bentuk dukungan atau bantuan dari pihak kampus.
3. Menjalin komunikasi yang konstruktif antara mahasiswa dan pihak pimpinan universitas.
Fadhal menambahkan, saat banyak kampus lain di Indonesia telah mengambil langkah proaktif dengan menyalurkan bantuan, ia berharap UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dapat menunjukkan kepedulian serupa.
“Kami memberikan apresiasi kepada sejumlah perguruan tinggi yang sudah bergerak cepat membantu mahasiswa perantau. Kami berharap UIN Jakarta bisa menjadi bagian dari kampus yang responsif terhadap kondisi kemanusiaan seperti ini,” tambah Fadhal.
Lebih lanjut, Fadhal menekankan bahwa mahasiswa perantau tidak hanya menghadapi beban akademik, tetapi juga tekanan emosional karena memikirkan keselamatan keluarga mereka di kampung halaman. Kondisi ini, menurutnya, membutuhkan intervensi yang cepat dan empatik dari institusi pendidikan.
“Situasi ini bukan hanya soal bencana di daerah asal, tetapi juga soal keberlangsungan pendidikan mahasiswa yang bergantung pada dukungan kampus. Kami berharap surat ini dapat menjadi perhatian serius bagi pimpinan universitas,” tutup Fadhal. []
