WASATHA.COM, BANDA ACEH - Forum Dekan Fakultas Syariah dan Hukum Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) telah berkumpul UIN Ar-Raniry, Banda Aceh, antara lain untuk membahas percepatan akreditasi internasional.
Perguruan tinggi yang mengikuti acara ini terdiri dari Universitas Islam, Institut Islam, dan Sekolah Tinggi, saat ini PTKIN berjumlah 58 yang terdiri dari 23 UIN, 30 IAIN, dan 5 STAIN.
Dalam siaran pers yang diterima Wasatha.com, Ahad (27/3) Ketua Forum Dekan FSH PTKIN, Dr. Ahmad Tholabi Kharlie, mengatakan acara tersebut bertujuan untuk menjalin dan mempererat hubungan antar pimpinan FSH PTKIN Se-Indonesia.
Menurutnya, pertemuan itu membicarakan isu-isu krusial yang terkait dengan pelaksanaan aspek-aspek akademik, serta menyamakan persepsi antara pimpinan Dekan FSH Se-Indonesia mengenai implementasi Kampus Merdeka, dan jurnal internasional berstandar Elsevier, Web of Science.
Pemilihan Fakultas Syariah dan Hukum (FSH) UIN Ar-Raniry sebagai lokasi acara, terkait beberapa pencapaian yang telah dicapai seperti penambahan akreditasi A 4 Prodi dan terindeksnya jurnal diindeksasi internasional.
“Acara ini sangat banyak manfaatnya dalam membangun jejaring nasional, dengan upaya peningkatan akreditasi internasional prodi-prodi di lingkungan Fakultas Syariah dan Hukum PTKIN,” kata Dekan FSH UIN Ar-Raniry, Prof. Muhammad Siddiq, MH., Ph.D.
Acara ini dibuka oleh Prof.Tgk.H.Dr. Syabuddin Gade, MA, Warek 2, mewakili Rektor UIN Ar-Raniry, berlangsung dari tanggal 22-25 Maret 2022.
Ia menegaskan pentingnya menerapkan prinsip “SILAT” (Silaturahmi, Akademik, dan Transformatif).
Prinsip SILAT tersebut, kata Syabuddin, dibutuhkan untuk menjalankan dan mengelola perguruan tinggi, demi meningkatkan mutu lulusan.
Sementara itu, dalam kesempatan terpisah, Rektor UIN Ar-Raniry, Prof. Dr. Warul Walidin, Ak, MA, megatakan kampus Ar-Raniry juga fokus pada peningkatan kualitas.
“Kita terus berkonsentrasi untuk meningkatkan kualitas PTKIN di Indonesia, khususnya UIN Ar-Raniry melalui jejaring nasional dan Internasional, seperti dalam acara Forum Dekan Nasional PTKIN,” kata Prof Warul Walidin. []