Foto Google
BULAN Ramadhan merupakan bulan untuk Ibadah, bulan berbuat baik, bulan kebaikan, bulan simpati,
bulan pembebasan dari neraka, bulan kemenangan atas nafsu, dan kemenangan.
Pada bulan tersebut, Allah melimpahkan
banyak karunia kepada hamba-hamba-Nya dengan dilipatgandakan pahala dan diberi
jaminan ampunan dosa bagi siapa yang bisa memanfaatkannya dengan semestinya.
Berikut adalah 10 amalan yang paling
utama di bulan ramadhan agar puasa kita lebih
bermakna.
Pertama, Puasa. Pada bulan Ramadhan puasa menjadi ibadah
wajib yang harus dilakukan oleh semua kaum muslim yang mampu. Setiap amalan di
bulan Ramadhan akan dilipatkan mulai dari 10 kali lipat hingga 700 kali lipat
kecuali puasa. Sebab, Allah sendiri yang akan membalasnya.
Rasulullah shallahu ‘alayhi wa sallam
bersabda, ”barang siapa yang berpuasa dengan penuh keimanan dan mengharapkan
pahala, maka Allah akan menghapuskan dosanya yang telah lalu (HR. Bukhari dan
Muslim).
Kedua, Shalat Tarawih. Shalat sunnah yang
satu ini, dijalankan biasanya setelah shalat Isya’.
Shalat ini
dikerjakan selapas shalat Isya berjamah, Rakaatnya ada yang 11
ada yang 23 tergantung kebijakan masing-masing masjid.
Keutamaan shalat ini adalah jika
dilakukan secara berjamaah hingga selesai, maka dicatat baginya shalat
sepanjang malam.
Rasulullah shallahu ‘alayhi wa sallam
bersabda, “barang siapa yang
mengerjakan shalat malam di bulan ramadhan dengan penuh keimanan dan
mengharapkan pahala, maka Allah akan menghapuskan dosanya yang telah lalu” (HR. Bukhari dan
Muslim).
Ketiga, Sahur. Sahur merupakan pembeda antara puasa kaum muslim dengan kaum
lainnya.
Keutamaan sahur, Selain sanggup
untuk menambah energi di siang hari. Sahur bisa juga meningkatkan keikhlasan
beribadah saat puasa di siang hari.
“Sahur adalah makanan berkah, maka jangan kalian tinggalkan walaupun
hanya meneguk seteguk air, karena Allah dan para malaikat bershalawat atas
orang-orang yang bersahur” (HR Ibnu Syaibah dan Ahmad).
Keempat, Shadaqah / memberi makan orang berbuka. Shadaqah yang paling utama adalah shadaqah yang dikerjakan di bulan Ramadan.
Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam
bersabda, "Siapa yang memberi
berbuka orang puasa, baginya pahala seperti pahala orang berpuasa tadi tanpa
dikurangi dari pahalanya sedikitpun." (HR. Ahmad, Nasai, dan
dishahihkan al-Albani).
Kelima, Memperbanyak Membaca Qur’an. Pada bulan Ramadhan, dianjurkan untuk seluruh kaum muslimin untuk memperbanyak membaca Al-Quran, membaca Al-Quran di bulan Ramadhan ini berbeda dengan di hari-hari lainnya.
Keutamaan membaca
Al-Quran di bulan ramadhan, Satu huruf yang dibaca bernilai sepuluh
kebaikan. Oleh Sebab itu, mari kita perbanyak baca
Qur’an di bulan Ramadhan.
Keenam, Duduk di masjid sampai matahari terbit. “Rasulullah apabila shalat shubuh beliau duduk di tempat shalatnya hingga matahari terbit” (HR Muslim).
Rasulullah SAW juga bersabda :
"Siapa shalat Shubuh dengan berjama'ah, lalu duduk berdzikir kepada
Allah hingga matahari terbit, lalu shalat dua raka'at, maka baginya seperti
pahala haji dan umrah sempurna, sempurna , sempurna." (Dishahihkan oleh
Syaikh Al-Albani).
Ketujuh, Beri’tikaf. I’tikaaf merupakan berdiam diri di masjid. Kegiatannya berupa
tilawah, shalat, dzikir, doa, dan sejenisnya. I’tikaf biasanya dilakukan di 10
hari terakhir Ramadan.
Kedelapan, Umroh pada bulan Ramadan. Melaksanakan umroh di bulan yang suci ini memang sangat berbeda dengan umroh pada hari biasanya.
Umroh pada saat bulan Ramadhan pahalanya seperti
melaksanakan Haji.
Rasulullah SAW
Bersabda : "Umrah pada bulan Ramadhan
menyerupai haji." (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
Kesembilan, Menghidupkan Lailatul Qadar. Lailatul Qadar merupakan malam seribu malam yang datang pada
tanggal-tanggal ganjil di akhir bulan Ramadhan dan malam yang paling diharapkan
adalah malam ke 27.
Sesungguhnya satu amal saleh yang dikerjakan lebih baik daripada amal yang dikerjakan
selama seribu bulan.
Kesepuluh, Memperbanyak dzikir, doa, dan istighfar. Sesungguhnya malam
dan siang Ramadhan adalah waktu-waktu yang mulia dan utama. Maka, manfaatkanlah
dengan perbanyak dzikir dan doa, khususnya pada waktu-waktu istijabah, di
antaranya:
Saat berbuka, karena seorang yang berpuasa saat ia berbuka
memiliki doa yang tak ditolak.
Sepertiga malam terakhir, saat Allah turun ke
langit dunia dan berfirman, "Adakah
orang yang meminta, pasti aku beri. Adakah orang beristighfar, pasti Aku ampuni
dia."
Beristighfar di waktu sahur, seperti yang Allah firmankan, "Dan di akhir-akhir malam mereka
memohon ampun (kepada Allah)." (QS. Al-Dzaariyat: 18). [Rahim Rivari]/Tek
Baca Juga: