![]() |
| Banjir di Aceh Utara dan sekitarnya serta menyebabkan 5 tiang listrik roboh, pada Rabu (26/11/2025). (Foto: Rayhan Reza/Washata.com). |
Banda Aceh - Pemadaman listrik dan gangguan jaringan internet hampir 24 jam di wilayah Banda Aceh dan Aceh Besar dikeluhkan mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry Banda Aceh, pada Rabu (26/11/2025) malam.
Mahasiswa UIN Ar-Raniry, Muhammad Satria Pribadi, mengatakan gangguan listrik dan jaringan berdampak langsung pada proses perkuliahan, terutama saat mahasiswa sedang melaksanakan ujian tengah semester (midterm) dan bersiap menuju ujian akhir.
“Banyak sistem perkuliahan yang sudah beralih ke digital, seperti absensi dan pengumpulan tugas. Aplikasi yang digunakan juga sudah ditentukan kampus. Tanpa listrik dan internet, kami benar-benar terkendala,” ujar Satria, Mahasiswa KPI UIN Ar-Raniry.
Satria menambahkan, warung kopi (warkop) di Banda Aceh dan Aceh Besar yang menyediakan ginset juga dipenuhi oleh banyak orang. Internet di warkop juga tidak mampu untuk mengakses aplikasi dan tugas-tugas kuliah yang ingin diselesaikan.
"Saya masih punya banyak kuota internet Telkomsel, tetapi tidak ada jaringan dan tidak bisa akses inernet," tambah Satria.
Satria berharap, pemadaman dan gangguan jaringan internet dapat segera diatasi agar proses pembelajaran kembali berjalan normal.
“Kondisi cuaca juga menjadi faktor dalam hal ini. Semoga cuaca di Aceh segera membaik sehingga aktivitas masyarakat dapat pulih,” pungkas Satria.
Untuk diketahui, pemadaman listrik tersebut terjadi setelah lima tiang listrik milik Perusahaan Listrik Negara (PLN) ruas Arun–Bireuen roboh akibat hujan dan angin badai, sejak (25/11/2025).
Sejumlah willayah di Aceh kini berstatus waspada. Beberapa daerah seperti Bireun, Lhokseumawe, Aceh Utara, dan beberapa lainnya sudah mulai mengungsi. [Agamna Azka]
