Iklan

Iklan

Kelangkaan BBM di Aceh Tengah Picu Antrian Panjang dan Kemacetan Parah

10/21/25, 23:36 WIB Last Updated 2025-10-21T16:36:00Z




Takengon – Warga di Kabupaten Aceh Tengah, khususnya di kawasan Takengon dan sekitarnya, dalam beberapa hari terakhir mengalami kesulitan mendapatkan bahan bakar minyak (BBM). Kelangkaan yang terjadi sejak pertengahan Oktober 2025 ini menyebabkan antrean kendaraan mengular hingga beberapa kilometer di sejumlah SPBU.



Pantauan di lapangan menunjukkan antrean panjang terlihat di SPBU Jalan Sengeda, Simpang Ke Mili, dan Kebayakan. Sejumlah warga bahkan rela antre sejak pukul 05.00 pagi hanya untuk mendapatkan BBM jenis Pertalite atau Solar, dan baru bisa mengisi bahan bakar menjelang pukul 08.30 WIB. Antrean kendaraan yang memenuhi badan jalan menyebabkan kemacetan parah di beberapa titik menuju pusat kota Takengon.



Seorang warga Kebayakan, Amirul, mengaku sudah dua hari kesulitan mendapatkan bensin. “Saya antre dari subuh, tapi tetap saja belum dapat. Kalau tidak antre, kendaraan tidak bisa dipakai kerja,” ujarnya dengan nada kesal. Kondisi ini diperparah oleh pengendara yang antre di badan jalan, membuat arus lalu lintas tersendat dan menimbulkan keluhan dari pengguna jalan lainnya.



Kelangkaan BBM ini juga berdampak luas terhadap aktivitas ekonomi masyarakat. Para petani kopi dan sayur-mayur mengeluhkan kesulitan mengangkut hasil panen ke pasar karena kendaraan pengangkut tidak bisa beroperasi tanpa bahan bakar. Sementara itu, pelaku usaha kecil menengah pun merugi karena distribusi barang menjadi terlambat. Bahkan sektor pariwisata ikut terganggu, sebab wisatawan yang hendak menuju Danau Lut Tawar atau kawasan wisata lain harus menghadapi kemacetan panjang di jalan masuk Takengon.



Tokoh masyarakat Gayo menilai krisis BBM ini telah menghambat roda perekonomian daerah. Mereka meminta pemerintah daerah dan Pertamina segera turun tangan untuk menambah pasokan BBM serta memperketat pengawasan agar tidak terjadi penimbunan atau praktik penjualan di luar SPBU resmi.



Beberapa pihak juga menyoroti lemahnya pengawasan distribusi BBM di wilayah dataran tinggi Aceh. Jalur distribusi yang panjang serta medan geografis yang sulit disebut menjadi salah satu penyebab lambatnya pasokan. Namun, masyarakat berharap pemerintah segera mengambil langkah konkret agar krisis ini tidak berlarut-larut.



“Jangan biarkan masyarakat terus menderita. Kami hanya ingin ketersediaan BBM kembali normal seperti biasa,” kata salah seorang warga lainnya.



Kelangkaan BBM di Aceh Tengah kini menjadi sorotan publik dan warganet di media sosial. Banyak yang mengunggah foto antrean panjang kendaraan yang menutupi jalan utama kota, sebagai bentuk keprihatinan atas lambannya penanganan distribusi energi di wilayah tersebut. Pemerintah daerah diharapkan segera berkoordinasi dengan pihak Pertamina untuk memastikan pasokan BBM kembali lancar sehingga aktivitas masyarakat dapat kembali normal.

(Fakhrurazi Al Hafizh)


Sumber: Dialeksis.com, RRI.co.id, Tribungayo.com (diakses Oktober 2025)

Komentar
Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE. #JernihBerkomentar
  • Kelangkaan BBM di Aceh Tengah Picu Antrian Panjang dan Kemacetan Parah

Terkini

Topik Populer

Iklan