Selasa, (06/05/2025) - Presiden Prabowo Subianto memberikan pernyataan mengejutkan saat menghadiri peresmian Terminal Haji dan Umrah 2F di Bandara Internasional Soekarno-Hatta. Dalam pidatonya, ia menegaskan komitmennya untuk menurunkan biaya haji agar lebih terjangkau bagi masyarakat Indonesia, bahkan menyatakan keinginannya agar biaya haji Indonesia lebih murah dibandingkan Malaysia.
“Kita
harus yang termurah yang bisa kita capai. Kalau bisa lebih murah dari
Malaysia,” ujar Prabowo, seperti dikutip dari Metro TV News.
Indonesia
kembali mendapat kehormatan sebagai negara dengan kuota haji terbanyak di
dunia, yakni sebanyak 221.000 jemaah pada tahun 2025. Jumlah yang besar ini
membawa tantangan tersendiri bagi pemerintah, terutama dalam hal efisiensi dan
pengelolaan biaya penyelenggaraan ibadah haji.
Meski
pada tahun ini biaya haji telah turun sekitar Rp4 juta dibandingkan tahun
sebelumnya, Prabowo menyebut angka tersebut belum ideal. Ia menekankan bahwa
efisiensi anggaran harus terus diupayakan agar semakin banyak umat Islam di
Indonesia dapat menunaikan rukun Islam kelima tersebut.
Salah
satu perbandingan yang diangkat oleh Prabowo adalah Malaysia, yang selama ini
dikenal berhasil menerapkan sistem Tabung Haji. Negara tetangga itu mampu
memberikan layanan ibadah haji berkualitas dengan biaya yang relatif lebih
murah. Sistem keuangan dan manajemen yang solid menjadi kunci keberhasilan
Malaysia dalam menekan biaya.
Indonesia,
menurut Prabowo, seharusnya bisa meniru bahkan melampaui capaian tersebut
dengan pendekatan strategis dan kebijakan yang berorientasi pada efisiensi.
Prabowo
juga menyoroti tingginya biaya transportasi yang menyumbang sekitar 30% dari
total biaya haji. Ia menyatakan perlunya upaya konkret dalam menurunkan harga
tiket pesawat, antara lain dengan membuka kesempatan bagi lebih banyak maskapai
untuk ikut serta dalam layanan penerbangan haji.
“Kita
harus menciptakan iklim kompetisi sehat agar harga lebih bersaing tanpa
mengorbankan kenyamanan dan keselamatan jemaah,” ujarnya.
Langkah
inovatif lainnya yang direncanakan Prabowo adalah membangun fasilitas khusus
bagi jemaah Indonesia di Arab Saudi. Dengan fasilitas yang dikelola sendiri,
pemerintah Indonesia dapat mengatur logistik secara langsung, sehingga
diharapkan biaya operasional pun bisa ditekan secara signifikan.
Rencana
ini tentu membutuhkan kerja sama erat dengan pemerintah Arab Saudi serta
investasi jangka panjang, namun potensinya untuk mengubah sistem
penyelenggaraan haji Indonesia secara fundamental sangat besar.
Pernyataan Prabowo memberikan angin segar bagi jutaan calon jemaah haji Indonesia, khususnya mereka yang telah menabung bertahun-tahun untuk mewujudkan niat suci ke Tanah Suci. Jika seluruh rencana dan strategi dapat diwujudkan dengan baik, bukan tidak mungkin Indonesia akan menjadi negara dengan penyelenggaraan haji paling efisien dan terjangkau di dunia. [Syakira Alfi Zahri]