![]() |
Radhipaino |
Banda Aceh — Di balik hiruk pikuk aktivitas akademik di Fakultas Adab dan Humaniora (FAH) UIN Ar-Raniry Banda Aceh, ada sosok yang tak pernah lelah membersihkan dan merawat setiap sudut kampus dengan penuh kesabaran. Namanya Radhipaino, pria kelahiran Aceh Besar, 6 Agustus 1982 yang selama hampir dua dekade berjuang meniti jalan panjang dari petugas kebersihan hingga kini diangkat menjadi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).
Sejak tahun 2005, Radhipaino telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kampus ini. Meski pekerjaannya sederhana, dedikasi dan kekejiannya menjadikannya dikenal luas oleh sivitas akademika. Namun, di balik senyuman dan sapu yang ia genggam, tersimpan mimpi besar untuk diakui sebagai pegawai tetap.
Perjuangan itu sempat menghadapi ujian berat. Pada tahun 2013, Radhipaino mengikuti ujian CPNS untuk tenaga honorer kategori 2 di IAIN Ar-Raniry, namun belum beruntung. Meski begitu, semangatnya tak pernah pudar. Ia terus bekerja dengan tekun dan setia, sambil memupuk harapan bahwa suatu hari impiannya akan terwujud.
Penghargaan atas kerja kerasnya pernah diraih pada tahun 2014, ketika ia dinobatkan sebagai pegawai kontrak berprestasi Fakultas Adab dan Humaniora pada peringatan Hari Jadi ke-51 UIN Ar-Raniry. Pengakuan itu menjadi pelecut semangat untuk terus maju dan lentera kecil yang menguatkan hatinya.
Kini, di tahun 2025, waktu itu pun tiba. Radhipaino resmi dilantik sebagai Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK). Sebuah momen yang tak hanya mengukir status baru, tapi juga melukiskan kemenangan hati yang penuh ketabahan.
“Dari dulu saya memang bercita-cita jadi pegawai tetap. Alhamdulillah, akhirnya mimpi itu menjadi nyata,” ucapnya, matanya berkilau oleh syukur dan harapan.
Selain mengabdi di kampus, Radhipaino adalah kepala keluarga yang penuh cinta. Bersama istri, Lindawati, dan keempat anaknya Mardiya, Isra Sajida, Afifah, serta Rafqan, ia membangun kehidupan sederhana yang penuh harapan. Salah satu anaknya kini sedang menempuh studi di Universitas Abulyatama dengan beasiswa, bukti nyata perjuangan keluarga kecil ini.
Kini, dengan status barunya sebagai PPPK, Radhipaino berharap dapat terus memberikan kontribusi terbaik bagi kampus yang telah menjadi rumah keduanya. [ ]