![]() |
Tgk. Muhammad Sadri, Lc., MA (Foto: Ist) |
Aceh Besar - Memasuki bulan Dzulka’dah, umat Islam di berbagai belahan dunia mulai mempersiapkan diri untuk menunaikan ibadah haji, rukun Islam kelima yang memiliki keistimewaan dibandingkan ibadah lainnya. Hal ini disampaikan oleh Tgk. Muhammad Sadri, Lc., MA dalam khutbah Jumat di Masjid Jami’ Babussalam, Lam Ujong, Krueng Barona Jaya, Aceh Besar, pada Jumat (02/05/2025)
Dalam khutbah yang disiarkan melalui kanal YouTube Mudasir Channel, Tgk. Sadri menekankan bahwa ibadah haji bukanlah ibadah biasa. Ia memerlukan kesiapan fisik, mental, dan finansial yang jauh lebih besar dibandingkan ibadah lainnya seperti shalat atau puasa.
“Durasi ibadah haji tidak bisa dibandingkan dengan ibadah lainnya. Shalat hanya beberapa menit, puasa berlangsung dari terbit hingga terbenam matahari. Sementara ibadah haji bisa memakan waktu hingga 40 hari di Makkah dan lima hari penuh dalam pelaksanaan manasik. Selama itu, jamaah bergerak secara intensif tanpa jeda,” ujar Tgk. Sadri.
Ia juga menambahkan bahwa keistimewaan haji terletak pada syarat dan proses pelaksanaannya. Tidak semua orang mampu menjalankannya, karena dibutuhkan kekuatan fisik dan kelebihan harta yang tidak sedikit.
“Ibadah haji adalah ibadah yang sangat spesial. Seseorang tidak hanya butuh biaya besar, tapi juga tubuh yang sehat dan kesiapan mental untuk menghadapi berbagai tantangan,” tambahnya.
Lebih lanjut, Tgk. Sadri menegaskan bahwa tidak semua haji berbuah haji mabrur. Oleh karena itu, penting bagi setiap calon jamaah untuk mempersiapkan diri secara lahir dan batin sebelum berangkat ke Tanah Suci.
“Untuk meraih predikat haji mabrur, seseorang harus terlebih dahulu mempelajari ilmu tentang haji. Kemudian, ia perlu menata hati dan memperbaiki niat, agar ibadahnya benar-benar karena Allah SWT,” tutupnya. [Fathin Hamami]