DAKWAH adalah salah satu elemen penting dalam Islam, yang bertujuan untuk menyebarkan ajaran agama dan mengajak orang kepada kebaikan. Terdapat dua metode utama dalam berdakwah: dakwah bil lisan (melalui kata-kata) dan dakwah bil hal (melalui perbuatan).
Kedua metode ini saling melengkapi dan memainkan peran penting dalam menyebarkan ajaran Islam.
Dakwah Bil Lisan
Dakwah bil lisan
adalah dakwah yang dilakukan melalui kata-kata, baik secara lisan maupun
tulisan. Ini mencakup ceramah, khutbah, diskusi, artikel, buku, dan bentuk
komunikasi verbal lainnya.
"Dan
siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru kepada Allah,
mengerjakan amal yang saleh dan berkata: 'Sesungguhnya aku termasuk orang-orang
yang berserah diri'?" (QS. Fussilat: 33)
Ayat ini
menunjukkan pentingnya dakwah bil lisan. Orang yang menyeru kepada Allah dengan
kata-kata yang baik dianggap sebagai orang yang perkataannya paling baik.
Namun, ayat ini juga mengisyaratkan pentingnya dakwah bil hal, karena
mengerjakan amal saleh adalah bentuk dakwah melalui perbuatan.
Kelebihan Dakwah
Bil Lisan
1. Komunikasi
Langsung: Memungkinkan penyampaian pesan secara langsung dan eksplisit dengan
penjelasan yang rinci dan argumentasi yang kuat.
2. Jangkauan
Lebih Luas: Media seperti ceramah, khutbah, dan tulisan dapat menjangkau
khalayak yang lebih luas.
3. Interaksi dan
Klarifikasi: Pendakwah bisa langsung berinteraksi dengan audiens, menjawab
pertanyaan, dan memberikan klarifikasi jika ada kesalahpahaman.
Dakwah Bil Hal
Dakwah bil hal
adalah dakwah melalui perbuatan dan sikap. Ini mencakup perilaku sehari-hari
yang menunjukkan akhlak Islam, seperti kejujuran, kesabaran, kebaikan, dan
keadilan. Dakwah ini lebih pada memberikan contoh nyata tentang bagaimana
ajaran Islam diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
"Katakanlah:
'Inilah jalanku, aku dan orang-orang yang mengikutiku mengajak (kamu) kepada
Allah dengan hujjah yang nyata, Maha Suci Allah, dan aku tiada termasuk
orang-orang yang musyrik'." (QS. Yusuf: 108)
Ayat ini
menekankan metode dakwah bil lisan, di mana Nabi Muhammad SAW diinstruksikan
untuk menyeru manusia kepada Allah dengan hujjah atau bukti yang jelas. Ini
menunjukkan bahwa dakwah harus didasarkan pada pengetahuan dan argumen yang
kuat. Selain itu, ajakan ini juga diperkuat dengan contoh nyata dari Nabi dan
para pengikutnya, yang merupakan bentuk dakwah bil hal.
Kelebihan
Dakwah Bil Hal
1. Keteladanan
Nyata: Menunjukkan bagaimana ajaran
Islam diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Contoh perilaku yang baik sering
kali lebih efektif daripada hanya kata-kata.
2. Konsistensi
dan Kejujuran: Orang cenderung lebih
percaya pada ajaran yang dipraktikkan secara konsisten oleh yang menyampaikan.
3. Menginspirasi:
Tindakan yang baik bisa menginspirasi orang lain untuk mengikuti tanpa perlu
banyak kata-kata. Perbuatan nyata sering kali meninggalkan kesan yang mendalam.
Kombinasi
Ideal
Dalam praktiknya,
kombinasi antara dakwah bil lisan dan bil hal sering kali merupakan pendekatan
yang paling efektif.
Keuntungan
Kombinasi
1. Memperkuat
Pesan: Kata-kata yang baik yang didukung
oleh tindakan yang baik akan memperkuat pesan dakwah dan membuatnya lebih
kredibel.
2. Kompleksitas
Pesan: Beberapa konsep mungkin sulit dijelaskan hanya dengan tindakan atau
hanya dengan kata-kata, jadi keduanya diperlukan untuk memberikan pemahaman
yang lengkap.
3. Keberlanjutan
Dakwah: Dalam beberapa situasi, dakwah bil lisan mungkin lebih menonjol
(misalnya, dalam majelis ilmu), sedangkan dalam kehidupan sehari-hari, dakwah
bil hal yang lebih berpengaruh.
Tidak ada yang lebih baik secara mutlak antara dakwah bil hal dan bil lisan, karena keduanya sangat penting dan saling melengkapi.
Pilihan metode dakwah harus disesuaikan
dengan konteks dan situasi yang dihadapi, serta karakteristik audiens yang
ingin dijangkau.
Kombinasi
keduanya sering kali merupakan pendekatan yang paling efektif dalam menyebarkan
ajaran Islam. Nabi Muhammad SAW adalah contoh sempurna dari kombinasi dakwah
bil lisan dan bil hal, menunjukkan bahwa keseimbangan antara kata-kata dan
perbuatan adalah kunci dalam berdakwah. []