Wasatha. Com Banda Aceh – Dalam rangka mengembangkan proses mempersiapkan kemandirian bagi anak-anak anak jalanan, anak terlantar, anak korban kekerasan atau diperlakukan salah, anak yang berhadapan dengan hukum dan anak yang membutuhkan perlindungan khusus.
Unit Pelaksana Teknis Dinas Rumoh Seujahtera Aneuk Nanggroe (UPTD -RSAN) membuka peluang bagi anak-anak untuk memulai dengan ikut berperan dalam kegiatan Hari Bebas Kendaraan Bermotor (HBKB) alias Car Free Day (CFD), Minggu.
Kepala UPTD RSAN, Michael Octaviano mengatakan kegiatan ini dilakukan untuk memberikan kemandirian bagi anak-anak untuk mempersiapkan bekal kemandirian hingga mengajarkan anak-anak untuk membangun relasi dengan masyarakat luas.
“Sebelum anak kita keluar dari panti, kita memantapkan skill mereka, sehingga kita buat gerakan 100 pengusaha anak panti, hari ini minggu perdana RSAN melaksanakan program itu dengan berjualan di kegiatan car free day. Dan dikunjungi oleh masyarakat, bahkan hari ini anak-anak juga membangun relasi dengan PJ Wali Kota Banda Aceh,” ucapnya.
Dikatakan Michael, kegiatan pemantapan skil untuk membina kemandirian anak ini dapat menjadi contoh bagi panti yang ada di Aceh sehingga kita dapat melihat anak-anak keluar dari menjadi generasi yang membanggakan.
Adapun kiat lain untuk mendukung tumbuh kembang anak, program pendukung terus dibuat dan diberlakukan seperti mengarahkan anak-anak belajar di sekolah kejuruan, melakukan kerjasama dengan instansi magang.
“Dalam mewujudkan kemandirian ini. Kita ingin anak-anak terus semangat. Saat ini lebih kurang sekitar 52 anak-anak berada di UPTD RSAN dan mereka sangat butuh perhatian dan penanganan,” ujarnya.