WASATHA.COM, PASURUAN - Pimpinan Dayah Mini Aceh Tgk Umar Rafsanjani, Lc, MA, mengisi kajian Islam di Sidoarjo, Jawa Timur. Acara tersebut merupakan agenda muhibah bersama Yalsa Butik Aceh.
Kegiatan Rihlah Usrah Muhibbah ke Jawa dan Bali yang diikuti oleh puluhan warga Banda Aceh dan Aceh Besar selama 15 hari, mulia 13 hingga 27 Oktober 2020.
Semenjak malam pertama rombangan sampai langsung disambut meriah oleh ratusan warga setempat bahkan yang kelihatan paling heboh justru para anak kecil dan remaja karena mendapatkan salam tempel dari Owner Yalsa Butik.
Ada beberapa rangkaian acara selama Rihlah Usrah Muhibbah tersebut, di antaranya, jamuan makan gratis, pembagian sembako dan bantuan uang tunai untuk anak yatim piatu, santunan untuk janda dan ibu jompo.
Selain itu, juga ada sumbangan wakaf tunai sebesar lima puluh juta rupiah untuk pembelian keramik masjid di salah satu desa di sana, yang diserahkan langsung oleh Owner Yalsa Butik Aceh Mba Emi.
Acara perdana diadakan di kampung kelahiran Emi Owner Yalsa Butik Aceh di Desa Grogol, Tulangan Sidoarjo, Jawa Timur. Setelah itu di Turen, Malang dan selanjutnya ke Jogjakarta baru terakhirnya ke Banyuwangi dan bali.
Kajian keagamaan yang diisi oleh Tgk H Umar Rafsanjani, Lc, MA, Selasa (20/10) antara lain berisi enam pesan penting di antaranya tentang ciri-ciri orang yang mendapatkan kebahagiaan di dunia, seperti Allah karuniakan rezeki yang halal, juga rezeki dalam bentuk jodoh diberikan pasangan yang shalih dan shalihah.
Turunan dari itu, lanjut Umar, dianugerahkan anak yang shalih dan shalihah, juga dilengkapi dan didampingi oleh teman atau tetangga yang baik untuk menikmati hidup bahagia.
“Allah karuniakan minat dan hasrat ingin belajar agama, dan juga diberi umur yang berkah, artinya kehidupan di dunia selalu diisi dengan hal-hal yang bermanfaat untuk urusan ukhrawi bukan hanya untuk duniawi semata,” ujar Umar.
Syafrijal selaku panitia rihlah mengatakan, kegiatan amal dan sosial itu dihadiri oleh kaum hawa, masyarakat kurang mampu, anak kurang mampu, yatim piatu dan tokoh masyarakat Kecamatan Tulangan Sidoarjo.
Acara ditutup dengan doa dan munajah, terlihat jamaah larut dan menitikkan air mata karena tergugah dengan untaian doa yang dipanjatkan. []