WASATHA.COM, Pidie - Memasuki masa New Normal pandemi covid 19, Barisan Muda Ummat (BMU) kembali menyerahkan bantuan rumah BMU-WPU 041 ukuran 6x6 meter permanen, kepada Ridwan Husen (56) fakir miskin warga Gampong Pante Garot Kecamatan Indrajaya Kabupaten Pidie.
Humas BMU Al Fadhal menyebut Rumah dengan kode 041 diserahkan langsung oleh Imam Besar BMU Tgk H Muhammad Yusuf A Wahab atau Tu Sop pada Kamis, (02/07/2020) sore.
Penyerahan tersebut turut dihadiri Ketua Umum BMU Pusat Tgk M Yusuf Nasir (Abiya Jeunieb), Sekjen Tgk Zainuddin MZ, Pj Ketua DPD BMU Pidie Mukhlis Rasyid, Ketua dan Bendahara BMU Peduli, Unsur Muspika Indra Jaya, Babin Kamtibmas, Babinsa, Keuchiek dan perangkat Gampong Pante Garot.
Sebelumnya Ridwan menempati rumah ukuran 5X6 meter dengan satu kamar dan dapur, atapnya kombinasi seng dan daun rumbia yang sudah bolong-bolong berdinding triplek bambu yang sudah lapuk termakan usia dengan kondisi sangat memprihatinkan, sehingga anak-anaknya terpaksa harus menumpang tidur di rumah nenek mereka. Ridwan M Husen dalam kesehariannya hanya berprofesi sebagai kuli bangun untuk menafkahi istrinya Dahniar (42) serta empat orang anaknya masing-masing Muazif (19), Nanda Raisal (16), Nazira (15), dan Zafira (8).
Sementara itu Ketua Umum BMU Pusat Abiya Jeunieb yang didampingi Ketua BMU Peduli Murtala, ST disela-sela penyerahan menyebut rumah BMU-WPU 041 merupakan rumah permanen pertama yang dibangun BMU.
"BMU sebelumnya hanya membangun rumah semi permanen dengan biaya sekitar 30-an Juta, di tahun 2020 BMU mulai membangun rumah permanen apabila terdapat empat orang atau lebih dalam Kartu Keluarga (KK) penerima, rumah permanen dibangun dengan biaya 60-an juta, dan sebaliknya BMU membangun rumah semi permanen jika dalam KK terdapat 1-3 orang,". Sebut Abiya yang juga pimpinan YPI Dayah Rauhul Mudi Al Aziziyah Jeunieb.
Dana untuk pembangunan rumah 041, lanjut Abiya, diperoleh dari berbagai sumber donasi masyarakat Aceh didalam maupun diluar negeri, mulai dari Aktivis WAA (World Achehnese Association) di Denmark, WPU Aceh, WPU Malaysia, sumbangan Safari pengajian Tu Sop, sumbangan majelis taklim, para Santri, donatur tetap BMU hingga berbagai kalangan lainnya. Donasi itu seluruhnya dikumpulkan melalui Donasi BMU Peduli yang dibuka pada tanggal 06-17 Januari 2020 selama 11 hari, dana yang terkumpul sebesar 72.790.252,- rupiah dari 526 donatur, anggaran yang dibutuhkan 64.596.000, Rupiah. Sementara sisanya 8.194. 252 telah digunakan pada pembangunan Rumah BMU-WPU 054 di Kabupaten Aceh Barat.
"Selama masa pandemi BMU telah menyelesaikan pembangunan beberapa rumah dibeberapa daerah, hanya saja belum sempat diserahkan, setelah izin larangan keramaian dicabut polri, BMU langsung menyerahkanya walaupun tidak berurutan karena menyesuaikan dengan jadwal protokoler Tu Sop,". Sebut Murtala, ST Ketua BMU Peduli yang mendampingi Abiya Jeunieb.[]
Humas BMU Al Fadhal menyebut Rumah dengan kode 041 diserahkan langsung oleh Imam Besar BMU Tgk H Muhammad Yusuf A Wahab atau Tu Sop pada Kamis, (02/07/2020) sore.
Penyerahan tersebut turut dihadiri Ketua Umum BMU Pusat Tgk M Yusuf Nasir (Abiya Jeunieb), Sekjen Tgk Zainuddin MZ, Pj Ketua DPD BMU Pidie Mukhlis Rasyid, Ketua dan Bendahara BMU Peduli, Unsur Muspika Indra Jaya, Babin Kamtibmas, Babinsa, Keuchiek dan perangkat Gampong Pante Garot.
Sebelumnya Ridwan menempati rumah ukuran 5X6 meter dengan satu kamar dan dapur, atapnya kombinasi seng dan daun rumbia yang sudah bolong-bolong berdinding triplek bambu yang sudah lapuk termakan usia dengan kondisi sangat memprihatinkan, sehingga anak-anaknya terpaksa harus menumpang tidur di rumah nenek mereka. Ridwan M Husen dalam kesehariannya hanya berprofesi sebagai kuli bangun untuk menafkahi istrinya Dahniar (42) serta empat orang anaknya masing-masing Muazif (19), Nanda Raisal (16), Nazira (15), dan Zafira (8).
Sementara itu Ketua Umum BMU Pusat Abiya Jeunieb yang didampingi Ketua BMU Peduli Murtala, ST disela-sela penyerahan menyebut rumah BMU-WPU 041 merupakan rumah permanen pertama yang dibangun BMU.
"BMU sebelumnya hanya membangun rumah semi permanen dengan biaya sekitar 30-an Juta, di tahun 2020 BMU mulai membangun rumah permanen apabila terdapat empat orang atau lebih dalam Kartu Keluarga (KK) penerima, rumah permanen dibangun dengan biaya 60-an juta, dan sebaliknya BMU membangun rumah semi permanen jika dalam KK terdapat 1-3 orang,". Sebut Abiya yang juga pimpinan YPI Dayah Rauhul Mudi Al Aziziyah Jeunieb.
Dana untuk pembangunan rumah 041, lanjut Abiya, diperoleh dari berbagai sumber donasi masyarakat Aceh didalam maupun diluar negeri, mulai dari Aktivis WAA (World Achehnese Association) di Denmark, WPU Aceh, WPU Malaysia, sumbangan Safari pengajian Tu Sop, sumbangan majelis taklim, para Santri, donatur tetap BMU hingga berbagai kalangan lainnya. Donasi itu seluruhnya dikumpulkan melalui Donasi BMU Peduli yang dibuka pada tanggal 06-17 Januari 2020 selama 11 hari, dana yang terkumpul sebesar 72.790.252,- rupiah dari 526 donatur, anggaran yang dibutuhkan 64.596.000, Rupiah. Sementara sisanya 8.194. 252 telah digunakan pada pembangunan Rumah BMU-WPU 054 di Kabupaten Aceh Barat.
"Selama masa pandemi BMU telah menyelesaikan pembangunan beberapa rumah dibeberapa daerah, hanya saja belum sempat diserahkan, setelah izin larangan keramaian dicabut polri, BMU langsung menyerahkanya walaupun tidak berurutan karena menyesuaikan dengan jadwal protokoler Tu Sop,". Sebut Murtala, ST Ketua BMU Peduli yang mendampingi Abiya Jeunieb.[]