WASATHA.COM, BANDA ACEH -
Universitas Syiah Kuala memproduksi sejumlah masker dan Alat Pelindung Diri
(APD) untuk membantu masyarakat dan tenaga kesehatan dalam melakukan tugasnya.
Hal ini dilakukan Unsyiah untuk mencegah
penyebaran virus corona (Covid-19), dan dukungan kepada tenaga medis agar aman
saat bekerja di rumah sakit.
Rektor Unsyiah, Prof Samsul Rizal mengatakan
alat-alat kesehatan ini dikerjakan oleh mahasiswa FKIP Program Studi PKK.
Untuk tahap pertama, mereka berhasil
memproduksi sebanyak 500 buah masker. Semua masker tersebut kemudian dibagikan
secara gratis kepada masyarakat. Diantaranya untuk Nyak-Nyak yang berjualan di Pasar Lamnyong
dan Pasar Ulee Kareng. Masker tersebut langsung dibagikan oleh Resimen
Mahasiswa (Menwa) Unsyiah.
“Masker ini jelas sangat penting. Inilah upaya
kita untuk membantu masyarakat. Apalagi, sekarang pemerintah telah mengeluarkan
himbauan untuk mengenakan masker jika keluar rumah,” katanya pada Senin (6/4)
di Banda Aceh.
Sementara untuk APD, Rektor menjelaskan bahwa
saat ini alat pelindung kesehatan tersebut yang diproduksi baru sebatas sample
yaitu sebanyak empat model APD.
Adapun jenisnya adalah APD tipe dua. Empat
model ini kemudian diserahkan kepada Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Aceh, untuk
dipilih model mana yang paling efektif untuk digunakan oleh petugas kesehatan.
“Setelah model APD itu dipilih, kita akan
langsung produksi sebanyak 300 buah untuk petugas medis, yaitu mereka yang
berada di garda depan menghadapi wabah ini,” ucap Rektor.
Rektor berharap, masker dan APD yang
diproduksi oleh mahasiswa Unsyiah ini semoga menjadi solusi atas kelangkaan
alat-alat kesehatan tersebut saat ini.
Bahkan, tingginya permintaan masyarakat
terhadap masker telah membuat masker semakin langka dan harganya melambung
tinggi.
“Untuk masker, Unsyiah akan berupaya memproduksinya
sebanyak mungkin. Begitu pula untuk APD ini, intinya kita ingin berjuang
bersama agar wabah ini segera berakhir,” pungkas Rektor.[]