WASATHA.COM, BANDA ACEH - Dewan Perwakilan Rakyat Kota (DPRK) Banda Aceh
meninjau kesiapan terminal dan pelabuhan di Kota Banda Aceh dalam
mengantisipasi penyebaran Covid-19 atau virus corona, Selasa (17/3).
Rombongan DPRK dipimpin langsung oleh Ketua DPRK Banda Aceh
Farid Nyak Umar, ST didampingi Sekretaris Komisi III, Irwansyah, ST, Anggota
Komisi III, Sabri Badruddin dan Royes Ruslan dan anggota DPRK lainnya Abdul
Rafur dan Tuanku Muhammad.
Adapun lokasi yang ditinjau DPRK Banda Aceh masing-masing
Terminal Type A Batoh, Terminal L-300 Lueng Bata dan Pelabuhan Penyeberangan
Ulee Lheue Banda Aceh.
Ketua DPRK Banda Aceh, Farid Nyak Umar menyebutkan, pihak
DPRK ingin memastikan langsung kesiapan terminal dan pelabuhan dalam mengantisipasi
masuknya covid-19, khususnya ke Banda Aceh.
Ia mengatakan DPRK ingin memastikan bahwa pihak terminal
telah menjalankan SOP pencegahan yang ditetapkan pemerintah seperti melakukan
pengecekan suhu tubuh penumpang, menyediakan hand sanitizer serta penyemprotan
disinfektan.
“Pertama kita sampaikan apresiasi kepada Pemko Banda Aceh
telah melakukan koordinasi dengan Pemerintah Provinsi untuk mencegah
menyebarnya covid-19 di Banda Aceh. Sebelumnya kita sudah meminta Pemko Banda
Aceh, agar memperketat pintu-pintu masuk ke kota Banda Aceh dan salah satunya Terminal,”
ujar Farid.
Terminal Type A Batoh diakui Farid menjadi perhatian
mengingat ada puluhan bus yang masuk dan keluar melalui terminal tersebut
setiap harinya, sehingga petugas perlu memastikan kesehatan dari setiap
penumpang. Farid mengakui ada beberapa hal yang perlu segera ditindaklanjuti
seperti pengukur suhu tubuh dan hand sanitizer yang terbatas, serta masker yang
belum memenuhi standar.
“Kita melihat tadi bahwa sepertinya ini belum maksimal
kesiapan kita mengantisipasi penyebaran covid-19, misalnya setiap malamnya ada
43 bus yang berangkat dari terminal Batoh menuju Sumatera Utara, begitu juga
sebaliknya, tapi disini hanya ada satu alat pendeteksi suhu tubuh, begitu juga
hand sanitizer sangat terbatas, serta perlengkapan masker yang belum memenuhi
standar,” tambah Farid.
Farid meminta Pemko Banda Aceh melalui Dinas Perhubungan
Kota untuk segera melakukan antisipasi dan langkah koordinasi dengan pemerintah
provinsi sehingga bisa diteruskan ke Kementrian Perhubungan agar terminal Tipe
A yang berada di Banda Aceh tersebur benar-benar siap dan diharapkan setiap bus
yang datang disemprotkan disinfektan.
“Kita harapkan temuan-temuan kita hari ini segera
ditindaklanjuti, karena ini adalah pintu masuk ke ibu kota provinsi Aceh ini,”
ujar politisi PKS.
Selain itu Farid juga meminta agar fasilitas-fasilitas
publik yang berada di bawah kewenangan Pemko Banda Aceh untuk dilakukan
pembersihan dengan penyemprotan disinfektan, seperti MPP (Mall Pelayanan
Publik), rumah sakit dan fasilitas publik lainnya. Dan kepada para petugas
disediakan peralatan untuk pelindung diri (APD).
Pada kesempatan kunjungan itu, Ketua DPRK Banda Aceh beserta
anggota DPRK melakukan pengecekan suhu tubuh dan hasilnya normal.
Sementara itu Koordinator Satuan Terminal Tipe A Batoh, Herry
mengatakan pihaknya sudah menjalankan aturan sebagaimana diperintahkan oleh
Dirjen Perhubungan terkait pencegahan Covid-19. Pihaknya memiliki alat
pedeteksi tubuh dan hand sanitizer meskipun sangat minim.
“Kita terus berusaha bahkan memesan ke luar Aceh. Tapi kita
kesulitan mendapatkannya, sehingga kita olah sendiri, kita Cuma dapat dua, dan
benar-benar kita manfaatkan untuk penumpang yang datang dan berangkat dari
terminal ini,” ujarnya.
Turut hadir dalam kunjungan tersebut Sekretaris DPRK Banda
Aceh Tharmizi, Sekretaris Dishub kota Zubir, Kabag Humas, Hukum dan Persidangan
Yusnardi, Kabag Umum, Muslim, Kabag Pengawasan dan Penganggaran dan Staf Ketua
DPRK Banda Aceh Wirzaini Usman, M.I.Kom.[adv]