WASATHA.COM, MOGADISHU- Ledakan
bom di truk Mogadishu, Somalia, Sabtu (28/12) menelan beberapa korban. Korban tersebut
di evakuasi oleh Turki dan diberi perawatan lebih lanjut.
Dikutip dari Republika, Sebanyak
24 Dokter turki dikirim untuk merawat korban yang terluka terkena bom tersebut.
Selain itu, korban tersebut di evakuasi ke negara ibukota Ankara tersebut.
Mohammed Abdi Hayir Mareye,
Menteri Informasi Somalia, mengatakan sebanyak 10 warga Somalia yang terluka
parah dalam ledakan Sabtu akan diungsikan ke Turki. Turki sendiri telah
mengirimkan 24 Dokter untuk merawat korban Somalia tersebut.
Pemboman tersebut memakan korban sebanyak 90 orang, dua diantaranya adalah warga negara Turki.
Staf medis yang dikirimkan ke
Somalia diangkut dengan menggunakan sebuah pesawat kargo militer. Pesawat itu
mendarat di ibu kota Somalia pada minggu (29/12) untuk mengevakuasi orang-orang
yang terluka parah.
Selain mengevakuasi korban,
pesawat itu juga membawa persediaan untuk membantu kebutuhan dari negara Turki.
Sebagian korban pun telah dibawa ke rumah sakit dikelola Turki di Mogadishu.
Ledakan bom terjadi di sebuah pos
pemeriksaan selama jam sibuk di Mogadishu peristiwa itu menjadi ledakan paling
mematikan di Somalia yang dilanda perang lebih dari dua tahun lalu.
Belum ada kejelasan mengenai
oknum yang telah melakukan pemboman. Walaupun, pihak berwenang menyalahkan
kelompok Al-Shabaab yang terkait dengan Al-Qaeda.
Presiden Mohammed Abdullahi
Farmaajo mengatakan kelompok itu berusaha membunuh orang tidak bersalah dan
menghancurkan infrastruktur pada sabtu malam.
“Orang-orang dan perintahnya
tidak akan pernah mengalami demoralisasi untuk mencapai tujuan pembangunan dan
pembangunan kembali negara kita”, terangnya.
Sejak kelaparan 2011, Turki telah
menjadi penyedia bantuan utama ke Somalia. Ankara sendiri beruapaya meningkatkan
pengaruhnya di Tanduk Afrika yang strategis dalam persaingan dengan Arab Saudi
dan Uni Emirate Arab. []