WASATHA.COM | BANDA ACEH – Puluhan mahasiswa Fakultas Dakwah
Dan Komunikasi (FDK) jurusan Komunikasi Dan Penyiaran Islam antusias mengikuti
final berbentuk diskusi serius mengenai segala kebijakan pemerintah dengan tajuk “Mahasiswa Lawyer Club (MLC)”, Rabu
(25/12/2019).
Berbeda
dari yang lainnya, jika biasanya final dilaksanakan diruang kelas dan menjawab
segala pertanyaan secara tertulis, Wahyu Rezeki lebih memilih membuat suasana
ujian layaknya Idonesia Lawyer Club.
Wahyu Rezeki, Dosen FDK mengatakan, Public Speaking merupakan mata kuliah membentuk
kreaktifitas mahasiswa agar lebih kreaktif dengan cara berkomunikasi dihadapan
khalayak.
“saya meminta mahasiswa untuk
menampilkan metode presentasi menarik dan menyenangkan dengan cara mahasiswa
diajak untuk menyiapkan terlebih dahulu bahan- bahan pendukung baik praktis
maupun ilmiah yang nantinya akan dipresentasikan secara elegan di depan umum”
ujar dosen yang biasanya disapa Bang Wahyu qece.
Dalam edisi Praktek Public
Speaking, mahasiswa Lawyer Club mengambil tema “Efektifkah Fullday School?”
Dan “Pengaruh Gadget” diterima hangat oleh seluruh mahasiswa.
“Kebutuhan Millenial hari ini
diharapkan dapat melahirkan Pembicara Muda baru yang dapat memberikan informasi
Secara menarik dan elegan. Target dalam mata kuliah Public Speaking ini adalah
mahasiswa berani tampil di depan umum guna melatih mental percaya diri
mahasiswa,” sebut wahyu.
Acara berlangsung penuh dengan
berbagai pendapat dan saling memberi saran serta juga kritik sehingga mahasiswa
bisa benar-benar mempraktekkan teori yang selama ini dipelajari. Ketua Himpunan
Mahasiswa UIN Ar-Raniry Aufar Farizi mengatakan metode ini sangat cocok untuk
membiasakan ia dan rekannya yang lain agar terbiasa beradu argument dengan
baik.
“Sebuah teknik menguji kemampuan
baru, tidak bisa kita pungkiri ini merupakan kebutuhan milenial untuk berani
tampil dihadapan umum, dengan cara ini pula kami dilatih menyampaikan argumen
yang baik agar diterima oleh siapa saja,” ujar Aufar.
Acara MLC tersebut ditutup dengan
makan bersama gunanya untuk mewujudkan mahasiswa yang kolaboratif dan
komunikatif serta timbul rasa sosialnya di masa yang akan datang dengan
kebersamaan yang mereka biasakan [ ]