WASATHA.COM, KUALA LUMPUR- Perdana
Menteri (PM) Malaysia, Dr. Mahathir Mohammad berpidato mengajak umat Islam
seluruh dunia untuk menggunakan Dinar kembali sebagai mata uang dalam transaksi
perdagangan. Penyataan dalam pidato tersebut
ia sampaikan pada penutupan KL Summit pada hari sabtu lalu (21/12).
Dinar merupakan mata uang atau alat
transaksi dalam perdagangan dunia Islam yang terbuat dari emas.
Dikutip dari Anadolu Agency,
menurut Mahathir hal itu perlu diterapkan mengingat sekarang ini masih banyak
ketergantungan dari negara-negara muslim terhadap teknologi negara yang
memusuhi Islam, maka tidak heran mereka mampu megontrol dan mengawasi negara
yang telah bergantung dengan teknologi mereka. Bahkan, memberikan peluang bagi
mereka untuk mengawasi teknologi produksi negara muslim sendiri.
"Saya telah menyarankan agar
kita meninjau kembali ide penggunaan Dinar dalam transaksi perdagangan di
antara kita," ujar Dr. Mahathir dalam pidatonya.
Aksi mengantikan mata uang dengan
Dinar ini merupakan langkah melawan sistem perdagangan dan keuangan barat yang
telah lama mengintervensi perdagangan dunia.
Dilansir dari liputan6.com Mahathir juga menyarankan adanya pengunaan sistem tradisional melalui pengunaan emas (dinar)
dan barter dalam rangka kewaspadaan adanya
sanksi yang dijatuhkan oleh Amerika sewaktu-sewaktu. Seperti hal yang telah dialami oleh negara yang memberi keputusan
sepihak.
"Dunia menyaksikan
negara-negara membuat keputusan sepihak untuk menjatuhkan tindakan hukuman
seperti itu. Malaysia dan negara-negara lain harus selalu ingat, hal itu
mungkin saja dapat dikenakan kepada kita," ujarnya kembali.
Kuala Lumpur (KL) Summit yang
diikuti oleh Qatar, Iran, Turki dan Malaysia kini akan dilaksanakan dengan fokus
menyelesaikan problem dunia Islam. Selain itu juga untuk penguatan ekonomi,
sains, teknologi dan pertahanan negara sendiri. []