![]() |
Foto : Arina Riskina |
WASATHA.COM, Bireun- Kabupaten
Bireuen atau yang lebih dikenal dengan Kota Juang mempunyai banyak tempat sejarah,
wisata yang asik dan menyenangkan.
Ketika
berada di kabupaten yang pernah menjadi ibu kota Indonesia ini, tak lengkap
rasanya jika tidak singgah untuk menikmati hamparan pantai indah yang tersebar
di daerah ini. Salah satunya pantai Jangka.
Laut
yang menjadi salah satu destinasai wisata bagi masyarakat setempat maupun
wisatawan luar daerah. Saat memasuki kawasan menuju laut tersebut, pengunjung
akan disuguhi dengan deretan perumahan penduduk setempat yang berjejeran rapi.
Hamparan tambak pembudidayaan ikan yang menjadi sumber kehidupan masyarakat,
serta puluhan boat nelayan yang siap berlayar di lautan.
Laut
yang indah ini terletak di Desa Jangka masjid, Kecamatan Jangka, Matang
Glumpang Dua Kabupaten Bireuen. Untuk sampai kesana membutuhkan waktu kurang
lebih 30 menit dari pusat kota Matang Glumpang Dua.
Perjalanan
yang lumayan menguras tenaga ini dapat terbayarkan dengan sajian yang
menakjubkan berupa desiran ombak biru nan mempesona, kicauan burang yang saling
bersautan, serta pasir kecoklatan yang menyegarkan mata telah mengobati rasa
letih dan bosan akibat pekerjaan sehari-hari.
Laut
ini menjadi tempat wisata kaula muda yang tak pernah sepi pengunjung, walaupun
begitu adat dan budaya setempat tetap terjaga sesuai dengan syariat islam.
Hanya dengan Rp. 3.000 per orangnya, wisatawan dapat menikmati keindahan yang
ada di laut Jangka ini setiap harinya kecuali hari Jumat.
Di lokasi
tersebut juga tersedia tempat untuk memanggang ikan, serta memiliki area yang
cocok untuk destinasi wisata keluarga. Juga yang tak terlewatkan tumpukan
bebatuan besar yang berjajar rapi yang biasanya digunakan untuk berfoto ria.
Adapula yang duduk santai sembari menikmati deburan ombak
Dalam
hal fasilitas, pengunjung tak perlu risau akan hal tersebut. Terdapat puluhan
deretan kios-kios yang menyajikan makanan dan minuman halal, seperti mie, rujak
buah, snack, dan minuman kemasan lainnya. Juga tersedia tempat istirahat berupa
pondok-pondok kokoh yang beratap dedaunan membuat pengunjung bisa bersantai menikmati
hembusan angin sepoi, selain itu terdapat juga jajaran kursi yang dilindungi
oleh payung berwarna-warni berukuran besar untuk bersantai ria sambilan
memandang lautan lepas. Toilet umum yang bersih, serta parkiran yang luas juga
tak luput dari fasilitas yang disediakan. Begitupun untuk menunaikan shalat,
terdapat sebuah mushalla yang lebar dan luas.
Saat
akhir pekan ataupun hari libur, laut Jangka berubah menjadi lautan manusia.
Hembusan angin sore yang membelai lembut helaian dedaunan pohon disekitar laut membuat
suasana menjadi hangat, para pengunjung juga akan disuguhkan dengan keindahan
sunset , warna jingga di ufuk barat itu semakin menawan saat hari semakin
senja. (Arina Riskina)