![]() |
FOTO: Minanews.com |
WASATHA.COM, JAKARTA - Lembaga Kemanusiaan internasional, Al Quds Amanati bersama Kampus Ma`had
Utsman Bin Affan Jakarta akan menggelar rangkaian kegiatan Gerakan Literasi Al
Quds Amanati untuk Palestina, dalam bentuk acara Dauroh (pelatihan atau
workshop) selama sehari penuh.
Dauroh
dimulai pada Kamis, 10 Oktober 2019 di Aula Kampus Ma`had Utsman Bin Affan di
Bambu Apus Cipayung Jakarta Timur ini dengan tema: “Belajar dari Nuruddin
Zanki” Menyiapkan Generasi Pembebas Palestina.
Nuruddin
Zanki adalah seorang tokoh kunci di balik suksesnya pahlawan besar pembebas
Palestina, Shalahuddin Al Ayyubi.
“Isu
Palestina adalah isu kita bersama. Isu yang terus bergejolak sepanjang masa.
Persoalan Al Quds merupakan ujian bagi seluruh umat Islam yang mencintai
keadilan, perdamaian, dan kemerdekaan. Kita harus perlu mempunyai sikap peduli
terhadap Batul Maqdis,” kata Koordinator Acara, Sidik Sasmita, Senin (7/10).
Pemateri
acara Dauroh ini akan diisi oleh Ulama dari Palestina sekaligus pakar
pergerakan seputar pembebasan Al Aqsa, Syaikh Dr. Sameer Sa`id.
“Perlu
menjadi perhatian kita bersama khususnya bangsa Indonesia. Sebab Indonesia
berpenduduk muslim terbesar di dunia, telah mendeklarasikan Palestina merdeka
oleh Presiden Ir Sukarno,” ujarnya.
Lebih
lanjut dia menjelaskan, peserta dauroh terdiri dari pelajar, mahasiswa, dan
umum, dengan target peserta sebanyak 50 sampai 100 orang.
“Terdapat
pilihan cluster peserta; bagi yang ingin mendapatkan sertifikat dan konsumsi
(makan), dipersilahkan untuk memberikan retribusi sebesar Rp. 50.000,” tambah
dia.
Acara
dimulai dari jam 09.00 WIB-15.00 WIB. Untuk acara pertama: Nuruddin Zanki dan
Sejarah Perjuangan Pembebasan Palestina, kemudian acara kedua, Perkembangan
Terkini dan Strategi Perjuangan Pembebasan Palestina.
Lembaga
Kemanusiaan Palestina ini sangat berbeda, lanjut Sidik, Al Quds Amanati lebih
menekankan kepada gerakan keilmuan, edukasi dan desimenasi untuk memberikan
pengetahuan, penyadaran tentang Palestina secara lebih komprehensif,
programatik, dan diplomatik, melalui koordinasi dengan aliansi lembaga-lembaga
kemanusiaan Palestina yang lain.
“Tujuan
lain adalah menjadi rumah bersama yang menghimpun setiap pekerja dan relawan
dari aliansi lembaga-lembaga bagi Al Quds di seluruh dunia dalam memberikan
informasi perkembangan perjuangan dan pembebasan Palestina,” ungkap Sidik.
Lembaga
ini berkantor di Turki berdiri sejak 2014 dan memiliki cabang di beberapa
negara seperti; Tunis, Sudan, Maroko, Libanon, Yordania, Qatar, Bahrain, Saudi,
Pantai Gading, dan Malaysia.
Di
Indonesia sendiri, kendati baru secara resmi berdiri di Jakarta tiga bulan
lalu, gerakan lembaga ini sudah cukup lama berkiprah di Indonesia di bawah
koordinasi Ustadz Syukron Muchtar Lc, seorang alulmnus LIPIA Jakarta yang cukup
lama terlibat dalam aktivitas kajian keislaman dan organisasi dakwah kepemudaan
Islam di berbagai negara seperti; Indonesia, Malaysia, Filipina, Thailand,
Korea Selatan dan lain-lain.
“Al
Quds Amanati akan secara intensif melakukan berbagai acara ke-Palestina-an yang
bisa diakses oleh berbagai lapisan masyarakat dan lintas usia, dengan dikemas
secara lebih kreatif, menarik dan menyenangkan,” kata Sidik.
Dia
berharap, isu soal Palestina akan menjadi bagian dari arus utama keperhatian
dan sekaligus keprihatinan publik Indonesia secara luas.
“Dengan
demikian, dengan kian massifnya kepedulian bangsa Indonesia terhadap nasib
bangsa Palestina, akan semakin terbuka lebar lah peluang Palestina dalam
menggapai cita-cita kemerdekaannya,” pungkasnya. (sumber: minanews.com)