Pengelola Channel youtube Rabbians ID – Instagram/zulfanafdilla |
WASATHA.COM, BANDA ACEH - Matahari tak lagi bersinar terang, redup sendu cahayanya tak lagi menusuk kulit. Ohh.., ini bertanda bahwa pergantian antara siang dan malam akan segera tiba atau sering disebut juga dengan senja kejinggaan mulai menyapa.
Di sudut tembok yang tak begitu
besar, kami duduk menunggu seseorang yang tak kunjung muncul sejak tadi. Suara hentakan
kaki perlahan mulai sayup-sayup ditelan angin yang menandakan suasana kantin kampus
kala itu mulai hening, tanda berakhirnya seluruh aktivitas.
“Assalamualaikum,”
sapa pemuda berkaos abu-abu gelap yang tepat berada dihadapan kami.
“Walaikumsalam,”
jawab kami spontan.
Kala
itu, kami refleks berdiri untuk menyambut seseorang yang sejak tadi kami nanti
kehadirannya. Iyaa.., dia adalah sosok inspiratif muda yang mau menghabiskan
masa mudanya dengan hal-hal yang bemanfaat. Tidak hanya itu, tetapi ia bisa
disebut sebagai agent of change di
masa depan. Ia berjuang demi kemaslahatan umat melalui karya-karyanya yang
sangat menguggah untuk dinikmati terutama dikalangan generasi millenial yang
mengharapkan semuanya serba instan.
Zulfan
Afdhilla atau kerap disapa Zulfan, melihat media sosial dari sisi yang berbeda. Berawal dari hobinya menjadi
seorang blogger sejak kelas 2 MTsN
menjadikannya terus mencari celah serta bakatnya dibidang yang ia sukai yakni teknologi informasi.
“Jadi
blogger, sejak kelas 2 MTsN, saat itu
masih anak-anak, belum menemukan passion yang sebenarnya, jadi blognya itu pernah
dihapus dan dibuat ulang beberapa kali,” ujar Zulfan sambil membenarkan
kacamatanya yang mulai sedikit turun.
Namun,
ia juga menambahkan bahwa ia hanya melakukan copy paste dari artikel orang yang menarik menurutnya, untuk
kemudian ia publish memalui blog yang
ia kelola. Kemudian, ia mulai menulis informasi atau fakta dan belum mencoba
menambahkan opini pribadi saat ia di jenjang SMA.
“Punya hobi nulis juga bang ya ?,” tanya saya sembari mencairkan suasana yang sedikit
tegang kala itu.
“Ngak
juga sih, sebenarnya saya tuh hobi menggambar, design gitu, tapi peralatan belum
mencukupi, tapi masa MTsN itu udah ada warnet, jadi pergilah ke warnet,
tekan-tekan di computer, muncul blog, asal
tekan-tekan gitu terus masukin tulisan-tulisan kesitu,” ujar Zulfan sambil
tersemyum lebar hingga gigi serinya terlihat.
Zulfan
juga menambahkan bahwa sejak SMA ia juga memiliki hobi di bidang videografi.
Oleh karenya, ia sangat tertarik dengan media sosial yang satu ini yaitu “youtube”. Ia sering mengakses youtube untuk sekedar hiburan atau juga
mengedukasi diri terhadap hal-hal yang ia sukai temasuk design dan juga visualisasi dari videografis.
Pria
22 tahun yang kini mengeyam pendidikan di Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-
Raniry pada jurusan Al-qur’an dan Hadits terus mencari minat serta bakat yang
terpendam dalam dirinya. Ia ingin bakat itu tidak hanya berguna bagi dirinya
sendiri tetapi juga bisa bermanfaat bagi orang disekitarnya, terutama kaum muda
yang sekarang kerap di sapa sebagai generasi millenial.
Bermula
pada akhir tahun 2017, Zulfan mulai mengembangkan karya videografinya dengan
mengupload beberapa video ke channel youtube yang telah ia miliki tanpa
sengaja. Kala itu, ia mengharapkan adanya pemasukan dari blog yang ia kelola. Tetapi perjalanan Zullfan tak selalu mulus.
Penolakan demi penolakan terus ia terima dari pihak pengelola blog. Namun disisi lain, hal yang sangat
mengejutkannya adalah tiba-tiba ia malah mendapat pemasukan dari video-video
yang telah ia upload di youtube.
“Belajar
ngedit dimana bang ?,” tanya saya penasaran.
“Otodidak,
dan juga belajar dari youtube karena
memang hobi dibagian videografis,” jawab Zulfan ringkas.
Kemudian
ia kembali menambahkan, ini adalah wujud cita-citanya sejak kecil yaitu ingin
menjadi seorang pengusaha. Pengusaha yang tidak hanya berguna di dunia tetapi
juga berguna di akhirat. Ia terus berjuang mengapai cita-citanya. Kini
puing-puing rupiah pun mulai bisa ia kumpulkan yakni melalui karya-karyanya
menjadi seorang youtuber. Hasil ini
ia raih pastinya dengan kerja keras serta tekad kuat untuk tidak pantang
menyerah disetiap kondisi apapun.
“Bang
apa sih nama channel youtubenya ?,” tanya saya dengan penuh semangat.
“Buka
aja Rabbanians ID”, jawabnya dengan sedikit tertawa kecil, mungkin karena
ekspresi saya kala itu yang tak karuan mendengar kisahnya.
Zulfan
kembali menambahkan, sekarang dirinya lebih terfokus pada bagian media sosial
yakni youtube. Ia paham bahwa
generasi muda atau generasi millenial lebih tertarik ke media yang satu ini,
hal ini terjadi tentunya bukan tanpa alasan. Kita bisa lihat bahwa
kecenderungan generasi muda lebih suka menonton daripada membaca. Kebiasaan
yang tidak bisa terlepas dari smartphone
juga merupakan suatu kebudayaan yang telah melekat pada generasi ini.
Oleh
karenanya, Zulfan mencoba menyelam bersama generasi muda di tengah arus perkembangan
teknologi untuk bersama-sama menjadikan media sosial bukan suatu hal yang hanya
berdampak negatif, tetapi justru bernilai positif dan bermanfaat terutama
dibidang kemaslahatan umat.
Zulfan
juga mengaku channel Rabbanians ID sebelumnya bernama Al Muhawidun (orang
bertauhid). Namun, mengingat akan kesesuaian tema yang akan ia bahas maka ia
menetapkan Rabbanians ID sebagai nama channel youtubenya hingga saat ini. Adapun yang kerap ia bahas dalam
channel ini adalah lintas agama, menjawab tuduhan non-muslim, miracle of Quran hingga khazanah Islam. Karyanya ini
umumnya dinikmati oleh kalangan remaja dewasa dibuktikan dengan jumlah subscibers di dominasi oleh para generasi
millenial.
“Ini
bukti media sosial tergantung cara kita lihat, kalau kita lihatnya baik maka
baiklah dia,” ujar Zulfan sambil merebahkan punggungnya pada kursi yang berwarna
orange itu.
Hobi
yang digaji ini tentunya menjadi tantangan tersendiri baginya. Banyak kendala
serta hambatan yang ia lalui demi memperjuangkan kemaslahatan umat ini, seperti
laptop dan softwere yang belum memadai dan juga keahlian berbicara ditengah-tengah
masyarakat Aceh yang memiliki tradisi yang cukup kental. Tapi, semua hal itu
kemudian dijadikannya sebagai tantangan demi mengasah bakatnya sehingga ia
dituntut untuk menguasai berbagai hal seperti teknik berbicara, skill mengedit hingga mengusai materi
yang terbilang cukup sulit karena berkaitan dengan topik keagamaan, sehingga ia
harus betul-betul paham terhadap hal yang akan ia sampaikan.
Namun,
usahanya tak berakhir sia-sia. Kini ia telah dijuluki sebagai tokoh inspirasi
muda Aceh yang berpenghasilan ratusan juta rupiah melalui karyanya menjadi
seorang youtuber. Ini tentunya ia raih dari proses yang begitu tulus dan ikhlas karena Allah SWT.
Selain
berkarya menjadi seorang youtuber, mahasiswa
semester akhir ini juga membuat aplikasi yang dapat diunduh melalui playstore dengan nama “Zulvanic” dan juga blog yang sudah dikembangkan
dengan artikel yang berupa isi konten Channel Rabbians ID untuk pengguna yang lebih suka untuk membaca.
“Jangan
pernah sekalipun berniat menjadi pendakwah di youtube karena ingin mendapatkan uangnya, tapi berniatlah yang
baik, semua hal berawal dari niat yang bagaimna, jika niatnya baik, maka Allah
SWT akan melancarkannya, namun bila dari awal niatnya tidak baik, maka hasilnya
pun tak akan sesuai keinginan,” ungkapan Zulfan ini sekaligus menjadi akhir
dari perbincangan hangat kami sore itu. [Nurul Izzati dan Sufratul Aini]