Iklan

Iklan

Zulfan Sosok Da'i Millenial

10/04/21, 01:17 WIB Last Updated 2021-10-04T10:43:44Z

Pengelola Channel youtube Rabbians ID – Instagram/zulfanafdilla

WASATHA.COM, BANDA ACEH - Matahari tak lagi bersinar terang, redup sendu cahayanya tak lagi menusuk kulit. Ohh.., ini bertanda bahwa pergantian antara siang dan malam akan segera tiba atau sering disebut juga dengan senja kejinggaan mulai menyapa. 

Di sudut tembok yang tak begitu besar, kami duduk menunggu seseorang yang tak kunjung muncul sejak tadi. Suara hentakan kaki perlahan mulai sayup-sayup ditelan angin yang menandakan suasana kantin kampus kala itu mulai hening, tanda berakhirnya seluruh aktivitas.

“Assalamualaikum,” sapa pemuda berkaos abu-abu gelap yang tepat berada dihadapan kami.

“Walaikumsalam,” jawab kami spontan.  
                                   
Kala itu, kami refleks berdiri untuk menyambut seseorang yang sejak tadi kami nanti kehadirannya. Iyaa.., dia adalah sosok inspiratif muda yang mau menghabiskan masa mudanya dengan hal-hal yang bemanfaat. Tidak hanya itu, tetapi ia bisa disebut sebagai agent of change di masa depan. Ia berjuang demi kemaslahatan umat melalui karya-karyanya yang sangat menguggah untuk dinikmati terutama dikalangan generasi millenial yang mengharapkan semuanya serba instan.

Zulfan Afdhilla atau kerap disapa Zulfan, melihat media sosial dari sisi yang berbeda. Berawal dari hobinya menjadi seorang blogger sejak kelas 2 MTsN menjadikannya terus mencari celah serta bakatnya dibidang yang ia sukai  yakni teknologi informasi.

“Jadi blogger, sejak kelas 2 MTsN, saat itu masih anak-anak, belum menemukan passion yang sebenarnya, jadi blognya itu pernah dihapus dan dibuat ulang beberapa kali,” ujar Zulfan sambil membenarkan kacamatanya yang mulai sedikit turun.

Namun, ia juga menambahkan bahwa ia hanya melakukan copy paste dari artikel orang yang menarik menurutnya, untuk kemudian ia publish memalui blog yang ia kelola. Kemudian, ia mulai menulis informasi atau fakta dan belum mencoba menambahkan opini pribadi saat ia di jenjang SMA.

“Punya hobi nulis juga bang ya ?,” tanya saya sembari mencairkan suasana yang sedikit tegang kala itu.

“Ngak juga sih, sebenarnya saya tuh hobi menggambar, design gitu, tapi peralatan belum mencukupi, tapi masa MTsN itu udah ada warnet, jadi pergilah ke warnet, tekan-tekan di computer, muncul blog, asal tekan-tekan gitu terus masukin tulisan-tulisan kesitu,” ujar Zulfan sambil tersemyum lebar hingga gigi serinya terlihat.

Zulfan juga menambahkan bahwa sejak SMA ia juga memiliki hobi di bidang videografi. Oleh karenya, ia sangat tertarik dengan media sosial yang satu ini yaitu “youtube”. Ia sering mengakses youtube untuk sekedar hiburan atau juga mengedukasi diri terhadap hal-hal yang ia sukai temasuk design dan juga visualisasi dari videografis.

Pria 22 tahun yang kini mengeyam pendidikan di Universitas Islam Negeri (UIN) Ar- Raniry pada jurusan Al-qur’an dan Hadits terus mencari minat serta bakat yang terpendam dalam dirinya. Ia ingin bakat itu tidak hanya berguna bagi dirinya sendiri tetapi juga bisa bermanfaat bagi orang disekitarnya, terutama kaum muda yang sekarang kerap di sapa sebagai generasi millenial.

Bermula pada akhir tahun 2017, Zulfan mulai mengembangkan karya videografinya dengan mengupload  beberapa video ke channel youtube yang telah ia miliki tanpa sengaja. Kala itu, ia mengharapkan adanya pemasukan dari blog yang ia kelola. Tetapi perjalanan Zullfan tak selalu mulus. Penolakan demi penolakan terus ia terima dari pihak pengelola blog. Namun disisi lain, hal yang sangat mengejutkannya adalah tiba-tiba ia malah mendapat pemasukan dari video-video yang telah ia upload di youtube.

“Belajar ngedit dimana bang ?,” tanya saya penasaran.

“Otodidak, dan juga belajar dari youtube karena memang hobi dibagian videografis,” jawab Zulfan ringkas.

Kemudian ia kembali menambahkan, ini adalah wujud cita-citanya sejak kecil yaitu ingin menjadi seorang pengusaha. Pengusaha yang tidak hanya berguna di dunia tetapi juga berguna di akhirat. Ia terus berjuang mengapai cita-citanya. Kini puing-puing rupiah pun mulai bisa ia kumpulkan yakni melalui karya-karyanya menjadi seorang youtuber. Hasil ini ia raih pastinya dengan kerja keras serta tekad kuat untuk tidak pantang menyerah disetiap kondisi apapun.

“Bang apa sih nama channel youtubenya ?,” tanya saya dengan penuh semangat.

“Buka aja Rabbanians ID”, jawabnya dengan sedikit tertawa kecil, mungkin karena ekspresi saya kala itu yang tak karuan mendengar kisahnya.

Zulfan kembali menambahkan, sekarang dirinya lebih terfokus pada bagian media sosial yakni youtube. Ia paham bahwa generasi muda atau generasi millenial lebih tertarik ke media yang satu ini, hal ini terjadi tentunya bukan tanpa alasan. Kita bisa lihat bahwa kecenderungan generasi muda lebih suka menonton daripada membaca. Kebiasaan yang tidak bisa terlepas dari smartphone juga merupakan suatu kebudayaan yang telah melekat pada generasi ini.

Oleh karenanya, Zulfan mencoba menyelam bersama generasi muda di tengah arus perkembangan teknologi untuk bersama-sama menjadikan media sosial bukan suatu hal yang hanya berdampak negatif, tetapi justru bernilai positif dan bermanfaat terutama dibidang kemaslahatan umat.

Zulfan juga mengaku channel Rabbanians ID sebelumnya bernama Al Muhawidun (orang bertauhid). Namun, mengingat akan kesesuaian tema yang akan ia bahas maka ia menetapkan Rabbanians ID sebagai nama channel youtubenya hingga saat ini. Adapun yang kerap ia bahas dalam channel ini adalah lintas agama, menjawab tuduhan non-muslim, miracle of  Quran hingga khazanah Islam. Karyanya ini umumnya dinikmati oleh kalangan remaja dewasa dibuktikan dengan jumlah subscibers di dominasi oleh para generasi millenial.

“Ini bukti media sosial tergantung cara kita lihat, kalau kita lihatnya baik maka baiklah dia,” ujar Zulfan sambil merebahkan punggungnya pada kursi yang berwarna orange itu.

Hobi yang digaji ini tentunya menjadi tantangan tersendiri baginya. Banyak kendala serta hambatan yang ia lalui demi memperjuangkan kemaslahatan umat ini, seperti laptop dan softwere yang belum memadai dan juga keahlian berbicara ditengah-tengah masyarakat Aceh yang memiliki tradisi yang cukup kental. Tapi, semua hal itu kemudian dijadikannya sebagai tantangan demi mengasah bakatnya sehingga ia dituntut untuk menguasai berbagai hal seperti teknik berbicara, skill mengedit hingga mengusai materi yang terbilang cukup sulit karena berkaitan dengan topik keagamaan, sehingga ia harus betul-betul paham terhadap hal yang akan ia sampaikan.

Namun, usahanya tak berakhir sia-sia. Kini ia telah dijuluki sebagai tokoh inspirasi muda Aceh yang berpenghasilan ratusan juta rupiah melalui karyanya menjadi seorang youtuber. Ini tentunya ia raih dari proses yang begitu tulus dan ikhlas karena Allah SWT.

Selain berkarya menjadi seorang youtuber, mahasiswa semester akhir ini juga membuat aplikasi yang dapat diunduh melalui playstore dengan nama Zulvanic” dan juga blog  yang sudah dikembangkan dengan artikel yang berupa isi konten Channel Rabbians ID untuk pengguna yang lebih suka untuk membaca.

“Jangan pernah sekalipun berniat menjadi pendakwah di youtube karena ingin mendapatkan uangnya, tapi berniatlah yang baik, semua hal berawal dari niat yang bagaimna, jika niatnya baik, maka Allah SWT akan melancarkannya, namun bila dari awal niatnya tidak baik, maka hasilnya pun tak akan sesuai keinginan,” ungkapan Zulfan ini sekaligus menjadi akhir dari perbincangan hangat kami sore itu. [Nurul Izzati dan Sufratul Aini]


Komentar
Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE. #JernihBerkomentar
  • Zulfan Sosok Da'i Millenial

Terkini

Topik Populer

Iklan