Ketika kita mendengar kata-kata pengembangan masyarakat, kebanyakan kita secara otomatis berfikir persoalan materi, rumah dan pakaian yang bagus, makanan yang cukup, memiliki pekerjaan yang layak, sarana dan prasarana yang lengkap dan sebagainya
T. Murdani
TIDAK ada literasi khusus yang membahas baik
konsep maupun metode Pengembangan Masyarakat Islam. Tidak pula terdapat ayat
khusus dalam Al-Quran tentang perintah ataupun ajakan pengembangan masyarakat
Islam. Namun kondisi ini bukan berarti Islam tidak mengenal Pengembangan
Masyarakat ataupun tidak boleh ada pengembangan masyarakat.
Karena ajaran Islam secara keseluruhan
merupakan gerakan pengembangan masyarakat untuk mencapai tingkatan kehidupan
yang lebih baik dan memiliki suatu output yang jelas tentang masyarakat yaitu
masyarakat yang Madani. Masyarakat madani merupakan masyarakat yang memiliki tingkat
kesejahteraan dan moral yang tinggi, saling menghargai sesama manusia, hanya
iman saja yang membedakan tingkat kemuliaan seseorang, dan memiliki ilmu
pengetahuan serta teknologi.
Tujuan akhir dari masyarakat Islam adalah memiliki
hidup lebih baik dimana cukup materi khususnya kebutuhan dasar sehingga dapat
manjalankan ibadah kepada Allah dengan tenang dan penuh kekhusyukan. Islam
merupakan agama yang mengajarkan kesetaraan sesama manusia dengan beberapa
kelebihan yang dimiliki oleh laki-laki dan perempuan sesuai dengan kodratnya,
beserta dengan tugas dan kewajiban khusus yang dibedakan antara laki-laki dan
perempuan.
Bila kita melihat tugas khusus yang dimiliki oleh
Rasulullah sangat jelas yaitu “memperbaiki budi pekerti manusia”. Maka dasar
pengembangan masyarakat Islam adalah terbentuknya moral, budi pekerti, saling
menghargai dan saling membantu sehingga mampu melakukan suatu tindakan kolektif
dengan semboyan “Al Islamu Kaljasadulwahid”, Islam itu ibarat tubuh yang
satu.
Persatuan umat yang kuat seperti “tubuh yang satu”
merupakan modal sosial yang sangat dibutuhkan dalam pengembangan masyarakat,
karena hanya dengan persatuan dan kebersamaan semua upaya dapat dilakukan
dengan mudah. Dalam teori pengembangan masyarakat modal sosial merupakan salah
satu dari lima modal dasar yang sangat dibutuhkan agar kegiatan pengembangan
dapat mencapai hasil yang maksimal.
Teori pengembangan masyarakat barat menggarisbawahi
bahwa dalam proses pengembangan masyarakat dibutuhkan modal sosial sebagai kekuatan bagi sebuah
masyarakat untuk bekerjasama secara efektif dalam membangun hubungan yang kuat
dan mampu menjaganya, mampu menyelesaikan masaalah bersama, berkolaborasi
secara efektif dalam mambuat rencana, menetukan target, dan mampu
menyelesaikannya sesuatu yang telah direncanakan secara bersama-sama (Rhonda
dan Robert, 2009). Persatuan merupakan kunci agar rencana dan pelaksanaannya
menghasilkan apa yang sudah ditargetkan.
Secara logika jelas dapat kita pahami kalau
persatuan dalam masyarakat bermasaalah tidak akan ada pembangunan yang mampu
diselesaikan karena adanya masyarakat yang pro dan kontra terhadap suatu
rencana kegiatan. Besar kemungkinan dengan kondisi demikian sebaik apapun
rencana pembangunan disusun akan mengalami kegagalan.
Bila kita melihat titik munculnya perkembangan
masyarakat barat yakni dimulai pada tahun 1789 (Marshal, 1958) maka kita dengan
sangat yakin untuk menyimpulkan bahwa konsep dasar pengembangan masyarakat itu
berasal dari ajaran Islam. Di mana usaha yang dilakukan nabi Muhammad SAW adalah
berdakwah dan menyatukan umat beratus -ratus tahun sebelum barat. Pengembangan
masyarakat Islam dimulai pada tahun pertama hijriah yang bertepatan dengan
tahun 622 masehi, maka dengan demikian Islam telah menjalankan konsep
pengembangan masyarakatnya selama 1,167 tahun sebelum kebangkitan barat.
Ketika kita mendengar kata-kata pengembangan
masyarakat, kebanyakan kita secara otomatis berfikir persoalan materi, rumah
dan pakaian yang bagus, makanan yang cukup, memiliki pekerjaan yang layak,
sarana dan prasarana yang lengkap dan sebagainya. Secara tidak sadar kita
sebenarnya telah melompati satu anak tangga yakni bagaimana mencapai semua itu
yang disebut dengan proses.
Pengembangan masyarakat tidak berbicara output,
tetapi pengembangan masyarakat berbicara proses. Sedangkan persoalan materi ataupun
output merupakan persoalan pertumbuhan ekonomi yang merupakan hasil dari proses
atau hasil dari pengembangan masyarakat. Pengembangan masyarakat adalah proses
mempersiapkan masyarakat untuk dapat melakukan pertumbuhan ekonomi (materi)
agar mencapai kesejahteraan.
Dalam ajaran Islam proses ini dikenal dengan dua
kombinasi metode dakwah yaitu Bil-Qalam dan Bil-Hal. Dakwah merupakan
sebuah proses untuk membentuk persatuan umat agar mampu bertindak secara
kolektif. Dakwah juga sebagai managemen mengelola persatuan umat agar mampu
bertahan dalam persatuan sehingga mampu bergerak bersama-sama untuk melakukan
perubahan ke arah yang lebih baik.
Dalam Islam, dakwah merupakan kegiatan untuk
mengajak manusia agar mengikuti jalan Allah (Islam) dengan melakukan
perubahan-perubahan kehidupan kearah yang lebih baik, kehidupan madani yang
diridhai oleh Allah. Dalam hal ini Dakwah merupakan sebuah usaha yang integral
yang meliputi seluruh ruang lingkup kehidupan yang secara umum digambarkan
dalam “Hablum Minannas dan Hamlum minallah”. Di sini konsep pengembangan
masyarakat Islam termasuk bagaimana menjaga lingkungan untuk mendukung
kehidupan manusia, bukan malah merusaknya.
Sebagai generasi mudal Islam sudah semestinya
kita mengembalikan gerakan dakwah sebagai gerakan untuk membangun lima modal
dasar pengembangan masyarakat Islam yaitu; modal manusia; dimana kita
mempersiapkan individu-individu yang berdaya yang memiliki skill membangun umat,
modal sosial; melalui gerakan dakwah kita membentuk persatuan umat yang kokoh
agar mampu bergerak bersama untuk mewujudkan masyarakat Islam yang madani,
modal fisik; kita memiliki masjid sebagai pusat gerakan dakwah dan kegiatan
umat Islam, modal finansial; kita harus mampu menggerakkan masa untuk menggalakkan
amalan zakat, infaq dan shadaqah untuk mendanai berbagai kegiatan pengembangan
umat dan modal lingkungan; kita harus melalkukan gerakan untuk mejaga
kestabilan alam sekitar yang akan kita wariskan kepada anak cucu atau sering
disebutkan dengan istilah sustainable development.
Secara ringkas dapat dijabarkan alur
pengembangan masyarakat Islam adalah sebagai berikut: Dakwah merupakan upaya
pengembangan kapasitas masyarakat yang merupakan proses dalam mengembangkan
kemampuan untuk berbuat.
Salah satu hasil yang paling penting dalam proses ini
adalah terbentuknya Modal Sosial yakni kemampuan untuk bergerak bersama melalui
persatuan yang kuat. Setelah terbentuknya modal sosial maka kita telah
mengantar masyarakat kepada tahap dimulainya Aksi Pengembangan yang akan
menghasilkan berbagai perbaikan didalam masyarakat tersebut untuk kepentingan
mereka sendiri yang kemudian disebut dengan masyarakat Madani. []
***
T. Murdani adalah mahasiswa program Doktor
dalam bidang International Development, Fakultas Art & Design, University
of Canberra, Australia, mengajar pada jurusan Pengembangan Masyarakat Islam UIN
Ar-Raniry, email: teuku.murdani@gmail.com