“Saat ini dunia digital berjalan sangat masif, big data dan AI memberikan lompatan teknologi yang berdampak pada produktifitas. Ini harus dipikirkan mahasiswa untuk membuat terobosan.”
Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Republik Indonesia, Dr. Ir. Hammam Riza memberikan kuliah umum di hadapan ratusan mahasiswa Unsyiah di Gedung AAC Dayan Dawood, Banda Aceh, Kamis (3/10). [FOTO: Humas Unsyiah]
WASATHA.COM, Banda Aceh - Kepala Badan Pengkajian dan
Penerapan Teknologi (BPPT) Republik Indonesia, Dr. Ir. Hammam Riza, mengajak
mahasiswa Unsyiah untuk saling berkolaborasi melahirkan produk inovasi. Hal ini
ia sampaikan dalam kuliah umum di depan ratusan mahasiswa di Gedung AAC Dayan
Dawood, Darussalam, Banda Aceh, Kamis (3/10).
Dalam kuliah umum
bertemakan “Peran AI dan Big Data di Era Teknologi Industri 4.0 dalam
Peningkatan Produktivitas Pembangunan”, Hammam menjelaskan inovasi merupakan
produk yang lahir dari multidisiplin ilmu. Bukan hanya milik jurusan elektro
maupun informatika. Dibutuhkan kerja sama dan kolaborasi untuk membentuk sebuah
ekosistem agar dapat melahirkan produk inovasi.
“Setiap jurusan
itu mengembangkan inovasi sesuai bidangnya masing-masing. Unsyiah harus mampu
menyiapkan mahasiswanya agar tidak gagap di era industri 4.0 ini,” ujarnya.
Lebih lanjut ia
mengutarakan jika Indonesia saat ini, menargetkan menjadi negara yang memiliki
pendapatan tertinggi di tahun 2035 dan Produk Domestik Bruto (PDB) keempat
terbesar di dunia. Untuk mencapai target itu, harus diimbangi dengan
peningkatan produktivitas dari seluruh rakyat Indonesia. Salah satu caranya
melalui inovasi.
Perguruan tinggi
juga diharapkan dapat berperan besar dalam menghadapi revolusi industri 4.0,
termasuk dalam pemanfaatan big data dan artificial
intelligence (kecerdasan buatan). Pengolahan dan pemanfatan data yang
masif atau dikenal dengan teknologi big data, telah menjadi faktor
penting dalam terobosan inovasi. Data bukan lagi faktor pelengkap, tetapi telah
menjadi senjata utama dalam memenangi persaingan di segala bidang.
“Saat ini dunia
digital berjalan sangat masif, big data dan AI
memberikan lompatan teknologi yang berdampak pada produktifitas. Ini harus
dipikirkan mahasiswa untuk membuat terobosan.”
Rektor Unsyiah,
Prof. Dr. Ir. Samsul Rizal, M.Eng mengatakan, persaingan teknologi saat ini
semakin tinggi dan mahasiswa harus siap menghadapi perubahan itu. Ia mengajak
mahasiswa untuk terus menggali ilmu pengetahuan dan riset. Sebab dua hal ini
sangat penting dalam menguasai teknologi.
Ia juga menjelaskan
Unsyiah telah memulai penerapan teknologi di berbagai bidang, terutama
pertanian. Ini terlihat dalam pembibitan varietas di Nilam Innovation Park
(Ninopark) dan Laboratorium Kultur Jaringan Nilam. Langkah ini juga bagian dari
upaya menarik minat calon mahasiswa untuk masuk ke dunia pertanian yang
pengalami penurunan dalam sepuluh tahun terakhir.
“Masyarakat masih
melihat pertanian dengan kacamata lama. Padahal sekarang dunia pertanian
berkembang pesat dengan beragam teknologi,” ujarnya. (*)