Laporan: Helena, Anita
WASATHA.COM, BANDA ACEH - Calon anggota Volunteer Peduli Sesama (Vopis) mengikuti pembekalan kepemimpinan dan kedisiplinan, Minggu (6/10) di Aula Fakultas Dakwah dan Komunikasi (FDK) UIN Ar-Raniry.
WASATHA.COM, BANDA ACEH - Calon anggota Volunteer Peduli Sesama (Vopis) mengikuti pembekalan kepemimpinan dan kedisiplinan, Minggu (6/10) di Aula Fakultas Dakwah dan Komunikasi (FDK) UIN Ar-Raniry.
Pembekalan yang mengusung tema “Mewujudkan Jiwa
Kepemimpinan Kedisiplinan dan Kerelawanan pada Generasi Muda” tersebut diresmikan
langsung oleh Dr T Lembong Misbah, Wakil Dekan III (Bagian Kemahasiswaan)
Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Ar-Raniry.
Dalam sambutannya, ia berharap agar Vopis menjadi organisasi
yang dapat berguna bagi masyarakat, mampu bekerja sama dengan baik serta bisa
melanjutkan program-program yang sudah dirancang sebelumnya.
"Saya tau Vopis selalu sigap dengan beberapa program
yang terjadi seperti pembagian masker saat kabut asap, saya harap kedepannya
Vopis mampu melaksanakan program sosial di masyarakat seperti kegiatan yang
bernilai kewirausahaan," ujarnya.
Acara yang berlangsung dari pagi hingga petang ini turut
dihadiri oleh beberapa public speaker diantaranya, Wahyu Rezeki (Trainer Hypnotic
Public Speaking), Mulyakhan (owner Bimbel Digital Aceh) dan beberpa pekerja
sosial lainnya.
“Tujuan dilaksanakan kegiatan ini, yaitu untuk menanamkan
sikap kepemimpinan, kedisiplinan, dan
paling penting adalah tertanam nya sikap kerelalawanan pada setiap
anggota, dan harapan nya semoga setelah mengikuti kegiatan pembekalan ini
adik-adik semua bisa lebih meminati di bidang kerelawanan dan jugak bisa
menjadi relawan yang sesungguhnya” ujar Roni, Ketua Vopis.
Sementara itu, Pembina Vopis, Muhammad Zakky Ananda
mengatakan kepada seluruh anggota baru agar berkomitmen dan bersinergi dalam
menjalakan tugasnya.
“Harapan kami perjuangan ini harus lebih daripada kami,
nama baik Vopis ini tergantung pada kalian, kami siap memantau dan menasehati
serta memberikan ararahan” ujar Muhammad Zakky Ananda.
Ia juga menjelaskan sejarah berdirinya organisasi ini
yang mana terbentuk dari kegelisahan terutama dari mahasiswa FDK karena banyak
masyarakat yang kurang mendapatkan perhatian, Seperti para pemulung anak punk
yang memang pada saat itu sangat banyak dan kurang dilirik oleh masyarakat.[]