Oleh: Sa'adatul Abadiah
WASATHA.COM, BANDA ACEH - Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry merupakan salah satu Perguruan
Tinggi Negeri yang terletak di pusat ibu kota provinsi Aceh. Kampus yang sering
dikenal dengan sebutan kampus biru tersebut merupakan salah satu universitas
yang menjadi incaran generasi bangsa dalam memperdalam ilmu agama dan juga ilmu
umum lainnya, sebagai lanjutan program pendidikan strata satu (S1) mereka.
UIN Ar-Raniry sendiri memiliki sembilan
fakultas. Kesembilan fakultas tersebut didalamnya terdapat beberapa prodi yang
bisa dipilih oleh calon mahasiswa sesuai bakat dan minat masing-masing.
Dalam penerimaan mahasiswa baru, pada tahun
ini UIN menampung 4.568 mahasiswa yang siap belajar di kampus biru itu. Dari ribuan
mahasiswa baru, UIN Ar-Raniry memiliki 70 mahasiswa luar negeri, yaitu 61 dari Malaysia,
delapan dari Thailand, satu dari Mesir.
Dengan hal ini, sebagai apresiasi untuk
para mahasiswa yang telah mendaftarkan dirinya di kampus UIN Ar-Raniry, pihak
kampus mengadakan sejumlah rangkaian acara penyambutan mahasiswa baru yang disebut
degan Pengenalan Budaya Akademik Kemahasiswaan (PBAK).
PBAK UIN Ar-raniry dilaksanakan mulai
tanggal 26-28 Agustus, agenda yang berlangsung selama tiga hari tersebut
dilaksanakan untuk menambah ilmu pengetahuan para mahasiswa sebagai pegangan
dalam melanjutkan pendidikannya selama kurang lebih empat tahun kedepan. Dan menjadi
pelopor edukasi terbaik yang berbasis interkoneksitas dan integrasi keislaman sains
modern dan wawasan kebangsaan.
Seperti amatan tim wasatha.com, Senin
(26/8) terlihat ribuan mahasiswa memadati lapang bola kaki UN Ar-Raniry, yang
diatur dalam formasi koreografi berbentuk tulisan "UIN ACEH" sangat memanjakan
mata kami saat memandang.
Begitu indah dan penuh makna, sejumlah
mahasiswa nampak antusias mengikuti PBAK hari itu, dengan dipayungi langit nan
biru serta ditemani mentor dari mahasiswa senior yang setia menjaga, PBAK berjalan
sesuai rencana.
Adapun mahasiswa baru dari luar negeri juga
turut berpartisipasi dalam rangkaian acara PBAK ini. Ditemani kemeja putihnya
mahasiswa asal luar negeri ungkap beberapa alasan mereka kuliah di UIN Ar-Raniry.
1. Tertarik Pelajari syariat Islam
Aceh menjadi satu-satunya provinsi di
daerah Indonesia yang menerapkan pemberlakuan Qanun Syariat Islam. Berlaku nya
Qanun tersebut membuat sejumlah mahasiswa manca negara tertarik untuk
mempelajari bagaimana penerapan hukum Syariat Islam yang berlaku di Aceh.
Qanun yang berlaku di negeri berjuluk
Serambi Mekkah menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat luar, khusus nya
bagi anak muda yang ingin memperdalam pengetahuannya
tentang praktik dan pemberlakuan hukum tersebut di provinsi Aceh.
2. UIN Ar-Raniry terkenal sebagai Universitas
yang bagus.
Bagi mereka, UIN Ar-Raniry adalah pilihan
yang tepat sebagai lanjutan pendidikan untuk mereka. Selain bangunan kampusnya
yang bagus, juga jurusan yang mereka minati ada di UIN Ar-Raniry.
Seperti Muhammad Helal (30), mahasiswa asal
Mesir mengatakan, ia sengaja memilih UIN Ar-Raniry sebagai kampus tempat ia
berkuliah karena letak keberadaan kampusnya yang dikenal bagus.
"Memilih UIN Ar-Raniry karena, UIN
Ar-Raniry terkenal sebagai Universitas yang bagus. Makanya saya memilih belajar
di Aceh, di UIN Ar-Raniry," ungkapnya kepada tim Wasatha.com
3. Saran dari gurunya
Setiap orang tua pasti mau yang terbaik
untuk anaknya, dan begitupun kita. Setiap langkah yang akan kita ambil pasti
membutuhkan dukungan dari orang tua. Mungkin itulah yang saat ini mereka
lakukan.
Seorang anak yang hendak ingin belajar
pasti sebelum ia memilih, terlebih dahulu ia diskusikan mana yang terbaik
untuknya. Sebelum benar-benar ia tentukan pilihan. Semoga pilihan yang sekarang
anak-anak bangsa tentukan menjadi pilihan yang diridhaiNya dan memberikan hasil
yang baik sesuai harapan dan impian.
4. Karena Aceh terkenal taat
UIN Ar-Raniry yang terletak di Kota Banda
Aceh itu menyimpan banyak sekali keindahan alam dan tempat wisata yang
menakjubkan, apalagi setelah terjadinya tragedi alam 2004 silam, dan menyimpan
sejumlah kenangan yang membuat siapa saja melihatnya terpesona. Juga Aceh sebagai kota pelajar ini diatur oleh
Syariat dan ilmu agama yang kuat untuk mendidik masyarakat nya agar ta'at kepada
Agama dan juga aturan qanun yang berlaku, sehingga banyak warga manca negara
penasaran dan tertarik untuk berkunjung.